Ada ungkapan mengatakan, tidak ada yang abadi di dunia kecuali perubahan. Pesan yang disampaikan ungkapan ini sangat dimaknai betul oleh seluruh pimpinan MCD. “Perusahaan apapun tidak mungkin menghindari perubahan. Satu-satunya cara untuk maju adalah terus melakukan pembenahan,” kata Drs. Moh Mufid, Apt, Komisaris Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) kepada LIFESTYLE, Senin 31 Januari lalu. Dengan kesadaran itu, MCD yang sebelumnya hanya home industry, kini bertumbuh menjadi perusahaan menengah yang kokoh. Bahkan sedang berproses menuju industri multi produk terkemuka yang berwawasan lingkungan, bernilai ekonomis dan sosial.
“Tahun 2004, para Kepala Pemerintahan Negara-negara ASEAN dan China menanda-tangai fakta ASEAN+China Free Trade Agreement (ACFTA) atau pasar bebas ASEAN + China. Saat itu kami berusaha membaca akan kemana arah perdagangan di masa datang. Maka tanggal 29 April 2006 bertempat di Gedung Java Design Centre (JDC) Semarang, kami mendeklarasikan perubahan besar dalam visi-misi perusahaan. Termasuk merubah logo dan me-launching aneka produk,” kata ayah dari 3 anak ini. Bagaimana gambaran perkembangan MDC kedepan? Berikut petikan wawancara Drs. Moh Mufid, Apt dengan Oki Imron Habibie dan Robinson Simarmata dari LIFESTYLE.
MDC awalnya perusahaan keluarga tapi bisa bertahan sampai 1 abad. Apa kiat suksesnya?
Sebagaimana telah kami sampaikan di depan, awalnya jenang Kudus belum pakai merek dan proses produksi dilakukan dengan manual, tenaga kerja masih bersifat kerabat, saudara dekat maupun tetangga sekitar. Memang sempat dibuat merek HMR yang merupakan singkatan Haji Mabruri. Orang tua kami ini dikenal memiliki karakter yang jujur, gigih, ulet, punya nilai-nilai spiritual dan sosial yang tinggi, sehingga sangat dekat dengan masyarakat.
Pada generasi kedua resmi didirikan perusahaan yang diberi nama Perusahaan Jenang Sinar Tiga Tiga (PJ. Sinar Tiga Tiga). Generasi kedua ini sangat visioner, memiliki pandangan yang jauh ke depan dengan membuat hak paten merek dari Dirjen Merk dan Paten Departemen Kehakiman. Cara produksi juga sudah mulai bersifat massal dengan sentuhan alat modern.
Sejak tahun 1992, tampuk kepemimpinan perusahaan diserahkan kepada generasi ketiga, dengan Direktur Utamanya Bapak H. Muhammad Hilmy, SE. Saya sendiri masuk dijajaran perusahaan pada tahun 2005 setelah pensiun dari salah satu perusahaan BUMN.
Kami menyadari, kini kita berada di zaman modern yang sangat dinamis dengan perubahan-perubahan. Sehingga mau tidak mau kita harus meningkatkan kompetensi di segala aspek. Kita juga mengadop pengalaman dari perusahan-perusahaan besar, bagaimana mereka memodernisasi diri.
Dengan membangun kompetensi, kita ingin menjadi perusahaan yang unggul. Dan kami yakin, semua perusahaan yang ingin maju harus melakukan perubahan. Itu pula alasan kami me-launching logo baru dan produk baru tahun 2006 lalu di Gedung Java Desain Center (JDC), Semarang. Bagi kami, komitmen tahun 2006 itu sangat penting artinya untuk memantapkan langkah ke depan. Saat itu kita mengundang pejabat penting terkait termasuk Gubernur Jateng. Slogan kami, membangun kinerja memantapkan citra, membangun sinergi mewujudkan visi.
Bisa dijelaskan lebih konkrit perubahan dimaksud?
Segala sumber daya kita up grade, kita tingkatkan kapasitasnya. Kita ingin ada continous emprovement perubahan yang terus menerus. Ternyata upaya itu sangat berarti, karena semangat kebersamaan diantara seluruh SDM, baik manajemen maupun karyawan makin solid. Kami pun mendapat Award dari berbagai pihak. Tentu saja penghargaan ini tidak membuat kami terlena tetapi menjadi pemacu semangat untuk semakin baik lagi ke depan.
Pernah study banding ke perusahaan besar dalam atau luar negeri?
Saya sangat beruntung pernah bekerja di PT Indofarma, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kita tahu, bagaimana perusahaan BUMN selalu meng up-date manajemennya dengan belajar dari berbagai perusahaan besar kelas dunia. Kebetulan saya pernah belajar atau pelatihan di Post Graduate Specialization Course, State University of Ghen, Belgia. Juga pernah mengikuti Production and Quality Control Training, Niatherman GembH, Koln, Jerman, Production and Quality Control Training, Chong Kun Dung Corporation, Seoul Korea Selatan, dan mengikuti Plan Management Training di Milan Italia. Pada dasarnya semua manajemen perusahaan sama. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas manufacturing, marketing, HRD, finance. Tinggal kita kembangkan sesuai kebutuhan.
Pembenahan bidang apa yang pertama dilakukan?
Oh iya. Yang pertama kita benahi tentu bidang keuangan. Sekarang kita sudah menerapkan kaidah manajemen keuangan modern. Belajar dari manajemen perusahaan BUMN, disitu kan jelas cash flow, laba-rugi, neraca, dan ratio-ratio pembiayaan. Setiap tahun kami menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Unsur-unsurnya sangat detail. Ketika menyusun RKAP kita sudah memprediksi berapa keuntungan tahun depan dan bagaimana cara meraihnya. Menurut pengalaman, realisasi keuntungan tidak jauh dari prediksi. Ini merupakan bukti kalau MCD sudah sehat secara manajerial. Dalam RKAP juga sudah ada program investasi mesin produksi. Karena produksi makanan standart mutunya dari Depkes sangat ketat, terutama menjaga higienis dan keamanannya.
Kemudian mengenai pemasaran dan SDM. Kita sadar, memasarkan produk itu tidak mudah. Maka kita cari orang-orang yang berpengalaman. Disamping itu kita terus melakukan pelatihan bagi SDM yang sudah ada untuk mengembangkan hard competency dan soft competency-nya. Hard-nya kan pengetahuan dan keterampilan. Kita melakukan pelatihan baik internal maupun eksternal. Yang eksternal misalnya ikut pelatihan yang dilakukan dinas/instansi pemerintahan. Begitu ada kesempatan, kita ikut. Karena kesempatan yang tidak dimanfaatkan akan hilang. Kesempatan yang hilang kita anggap sebagai kerugian. Pelatihan tersebut misalnya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), 5R/5S (Good Housekeeping Management) sangat penting.
Sementara soft competency, kita berusaha membangun karakter dan sikap mental. Misalnya kalau karyawan bertemu orang lain harus bersikap well come, bersahabat. Sikap ramah itu memang yang utama ditujukan kepada pembeli, tetapi kemudian akan menjadi sikap keseharian si karyawan termasuk ketika dia berada di tengah lingkungan masyarakat. Karakter kreatif, inovatif, amanah dan profesional selalu kita tanamkan dalam rangka membangun budaya perusahaan.
Tetapi saya tidak ingin mengatakan perusahaan kami sudah sangat baik. Kita masih terus berbenah menuju penyempurnaan demi penyempurnaan. Kadang kami melakukan pelatihan sampai malam dengan mendatangkan motivator atau ulama. Dan itu sangat menyenangkan bagi tenaga kerja.
Sejak kapan MCD mulai eksport?
Baru sekitar 3 – 4 tahun.
Boleh tahu jumlah eksport per bulan?
Masih tergantung pesanan dari trader. Belum order langsung dari negara importir. Yang jelas, selalu ada growth atau pertumbuhannya.
Untuk menjaga kestabilan produksinya beberapa perusahaan industri sering langsung menguasai dari hulunya. Apakah MCD juga punya lahan sawah untuk menanam ketan atau ladang kelapa?
Bahan baku jenang memang hampir seluruhnya hasil pertanian. Utamanya beras ketan, kelapa, gula merah dan gula putih. Dulu kami pernah menjalin kerjasama dengan group-group pertanian. Tapi hasilnya sering tidak sesuai dengan spek yang kami tetapkan. Maka sekarang kami membeli di pasar bebas dengan system tender. Pihak pemasok harus memberikan contoh dan penawaran harga dengan cara tertutup. Sehingga kami bisa memilih kualitas terbaik dengan harga lebih murah. Dan mitra pemasok tidak akan membuat harga tinggi, karena bersaing bebas. Kelapa juga begitu, pakai tender. Untuk menjaga mutu, kami punya laboratorium menguji spek yang dibutuhkan.
Ada pameo, kelemahan perusahaan keluarga adalah generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga menghancurkan. Tanggapan Bapak?
Kami juga sering mendengar istilah itu. Pendapat demikian memotivasi kami untuk membuktikan bahwa perusahaan keluarga juga bisa berkembang dengan baik. Kami kira semua tergantung manajemen. Manajemen kan sebuah system. Bila system sudah tertata baik, maka kita bekerja bukan berdasarkan siapa orang yang menjalankan usaha, tetapi bekerja berdasarkan system. Jadi kiatnya adalah membangun manajemen yang baik.
Ada rencana ekspansi usaha atau diversifikasi produk?
Tentu Mubarokfood ingin mengembangkan usaha. Jenang Mubarok produk pertama dan yang utama. Tapi sekarang sedang dikembangkan produk dodol, cokelat, dll. Untuk pengembangan usaha pada tahun 2000 kami telah membangun sebuah Laboratorium Kimia dan Fisika. Laboratorium ini berfungsi pula sebagai sarana pendukung program penelitian dan pengembangan produk (R&D). Pembangunan Laboratorium ini merupakan langkah maju untuk sebuah perusahaan skala menengah seperti MCD.
Produksi coklat sudah jalan?
Sudah. Kita berharap produk cokelat ini juga bisa
Hi, this is a comment.
To delete a comment, just log in and view the post's comments. There you will have the option to edit or delete them.