Membangun Keilmuan dan Akhlaq

Minat masyarakat terhadap studi keislaman masih tinggi. Maka sebagai salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, STAIN Kudus terus berbenah.

Sederet bangunan berkelir hijau itu berdiri megah diantara pohon-pohon tebu. Letaknya di Jalan Conge Ngembalrejo, sebuah tempat di pinggiran kota Kudus yang memang cukup representatif untuk kompleks pendidikan. Di setiap pojok kampus terlihat para mahasiswa tengah berdiskusi dan membaca buku. Ada pula yang asyik mengutak-atik komputer jinjingnya. Begitulah suasana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.

Nah, nyamannya suasana belajar mesti didukung kampus yang bersih. “Kalau tempatnya bersih, belajar pun nyaman,” kata Prof. Dr. Abdul Hadi, Ketua STAIN Kudus. Ruangan demi ruangan kini nampak resik lantaran Office Boy bakal langsung mengepel bila terlihat noda di lantai. Hampir semua ruang kuliah berhawa sejuk lantaran terpasang pendingin udara. “Kami berupaya memberikan kepuasan bagi pelanggan (Mahasiswa).”

Memang, kepuasan pelanggan merupakan keniscayaan bagi lembaga penyedia jasa pendidikan, termasuk perguruan tinggi milik pemerintah. Maka civitas akademika STAIN Kudus tengah menggenjot ketersediaan fasilitas belajar mengajar, seperti laborat, perpustakaan, ruang perkuliahan dan Rusunawa yang difungsikan sebagai pesantren. Rencananya, STAIN Kudus juga akan membeli lahan untuk perluasan kampus.

Berdiri STAIN Kudus bermula pada tahun 1963. Ketika itu Yayasan Kesejahteraan Daerah (YKD) Kudus berkeinginan mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam di wilayah Pantai Utara. Maka didirikanlah Fakultas Tarbiyah yang secara operasional menginduk kepada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan pada 21 Maret 1997 keluar keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus.

Dalam perkembangannya, STAIN Kudus memiliki empat jurusan, yakni Tarbiyah, Syariah, Dakwah dan Ushuluddin. Kedudukan jurusan di STAIN ini sama seperti fakultas di Universitas maupun Institut yang berada di bawah kendali Kementerian Agama. Maka tiap jurusan terdiri dari beberapa program studi. Yaitu: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), Pendidikan Bahasa Arab (Tarbiyah), Ahwal Syahshiyah (Syari’ah), Ekonomi Islam (Syari’ah), Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Dakwah), dan Tafsir Hadits (Ushuluddin). Pada tahun ini pula STAIN Kudus membuka program studi Manajemen Bisnis Syariah.

STAIN Kudus merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di pantura timur Jawa Tengah. Tentunya STAIN Kudus memiliki posisi strategis jika dikembangkan menjadi lebih besar. Asyrofi Masyitho, ketika masih menjabat sebagai Ketua DPRD Kudus, pun pernah melontarkan gagasan pengembangan STAIN untuk menunjang Grand Strategy Kabupaten Kudus sebagai salah satu pusat pendidikan. Sayangnya, perhatian Pemkab. Kudus dirasa civitas akademika belum signifikan. “Masih perlu ditingkatkan,” ungkap Rektor.

Kendati demikian, animo masyarakat terhadap STAIN Kudus cukup besar. Tahun lalu saja dari calon mahasiswa yang mendaftar sekitar 1500 orang. Padahal kapasitas mahasiswa hanya sekitar 800 orang. Walhasil hampir 50 persen peminat ditolak. Fakta tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap studi keislaman masih sangat tinggi, terutama di sekitar pantura timur.

Sebagai Perguruan Tinggi Islam, STAIN Kudus mengusung visi membangun dan memberdayakan ilmu-ilmu agama Islam dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan nurani/spiritual dan ketajaman/nalar emosional untuk mewujudkan masyarakat madani. Sedangkan misinya yakni mempunyai misi menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang islami dan berkualitas guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mulia, dengan menumbuhkembangkan etos ilmu, etos kerja dan etos pengabdian yang tinggi, serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat. (Oki-LIFESTYLE)

Posted by on May 22nd, 2011 and filed under Pendidikan. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or trackback to this entry from your site

Leave a Reply

CAPTCHA Image
Refresh Image
*