Satgas Anti Money Politik Bakal Kawal Pilkada Banjarnegara

Sejumlah tokoh masyarakat dan agama  di Kabupaten Banjarnegara sepakat dan mendukung ide beberapa  barisan generasi muda membentuk satgas anti money politik Pilkada 2011. Diharapkan satgas ini bisa membantu pihak terkait penyelenggaran pilkada Banjarnegara dan pihak berwenang mengungkap masalah atau kasus-kasus politik uang.

“Kami kira satgas swakarsa ini sangat penting guna mengawal Pilkada Banjarnegara. Karena pesta demokrasi sekarang ini sudah banyak pengalami pergeseran. Dan saya sangat mendukung, karena satgas ini dapat membantu panwas maupun  kepolisian dan Panwas,” jelas Zen Muhammad, salah seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai anggota DPRD dari Partai Demokrat.

Diharapkan satgas swakarsa bisa dibentuk secara permanen dalam arti tidak hanya berdiri di satu daerah kecamatan saja tapi di setiap Kecamatan ada. “Mudah-mudahan dengan muculnya satgas ini, bisa menekan terjadinya kecurangan dan pelaksanaan Pilkada Banjarnegara 24 Juli mendatang. Diharapkan satgas anti money politik juga dibentuk oleh partai-partai politik,” tandas Zen Muhammad.

Hal yang sama juga disampaikan oleh ketua PC NU Kabupaten Banjarnegara Drs H Muhdi. “Saya kira ide dari kelompok muda membentuk satgas anti politik uang sangat positif guna mendukung terciptanya situasi kondusif Pilkada Banjarnegara 2011 nanti,” kata Drs Muhdi.

Diakuinya, isu-isu terkait masalah politik uang kerap terjadi dalam pelaksanaan pemilihan langsung. Sehingga membutuhkan kerja keras dari  berbagai pihak  dalam pengungkapnya. Sehingga hadirnya satgas swakarsa anti money politik ini diharapkan mampu berkiparah memberikan pembelajaran politik yang santun dan berwibawa.

Natsir Budiono salah penggagas Satgas swakarsa anti money politik  asal Punggelan menuturkan, ide mendirikan satuan tugas atau kelompok ini bermula dari sekumpulan anak – anak muda di Kecamatan Punggelan yang perduli terhadap Pilkada Banjarnegara. Apalagi belakangan ini mucul isu tidak sedap terkait poltik uang menjelang Pilkada.

Terpisah sejumlah tokoh masyarakat asal Kecamatan Rakit berpendapat, satgas ini hendaknya dibentuk di tingkat kabupaten oleh Partai Politik sehingga memiliki wadah yang jelas dan eksistensinya bisa lebih dipertanggung jawabkan. “Satgas ini akan efetif manakala terorganisir, sehingga perlu wadah yang permanen sehingga mempunyai kekuatan hokum.  Oleh karena itu, untuk mengawal Pilkada Banjarnegara agar bisa berjalan  aman dan terkendali, maka perlu satgas ini dibentuk di tingkat parpol (kabupaten),” ungkap Fajar Priono.

Lain halnya dengan Gus Hayat, anggota DPR Propinsi dari PPP. Ia malah meminta elemen masyarakat terlibat dalam satgas ini. “Untuk mengantisipasi many politik, ada baiknya satgas ini tidak hanya bentuk di tingkat kabupaten saja, tapi tingkat kecamatan bahkan desa. JIka mereka anggota satgas bisa melaksanakan dengan amanah, insyaalla Pilkada Banjarnegara akan berjalan aman dan bersih dari politik uang,” tandas Gus hayat atau  H Hayatul Makki  (Muchlas Hamidi)

Foto : Gus Hayat.

 

Partai Gencar Sosialisasi

 

Perjalanan rencana koalisi besar sejumlah partai politik  yang semula mengalami pasang surut, akhirnya benar-benar terwujud. Koalisi ini terdiri dari 10 partai yakni PPP, Golkar, PDIP, PKS, Gerindra, PKNU, Hanura, PBR, PPRN dan Barnas, sepakat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Banjarnegara periode 2011-2016, H Sutedjo Slamet Utomo SH, MHum dan Drs H Hadi Supeno MSi (Tedjo- Peno).

Ketua DPD II Partai Golkar Banjarnegara Sultoni SH menyatakan, terwujudnya  koalisi besar memang tidak sepenuhnya sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena sebelumnya masih ada masalah di internal partai – partai besar. Namun setelah melalui proses, akhirnya koalisi ini terwujud.

Hal yang sama juga diakui oleh ketua DPC PDIP H Saeful Muzad.  “Dengan bergabungnya partai-partai besar ini, koalisi besar benar-benar terwujud dan diharapkan menjadi kekuatan untuk memenangkan Pilkada 24 Juli mendatang,” jelas Sultoni SH.

Ditambahkan Sultoni SH, berdasarkan surat DPP No R 301/Golkar/V/2011, yang ditandatangani Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo L. Sambuaga dan Sekjend Idrus Marhan, meminta kepada semua kader patai Golkar untuk mengamankan dan melaksanakan amanat partai tersebut. Diantaranya mendaftarkan pasangan Tedjo – Peno ke KPUD dan memenangi Pilkada.

Sementara itu Ketua DPC PDIP, Saeful Muzad menambahkan, berdasarkan rekomendasi DPP PDIP  tanggal 25 Mei 2011, sebagaimana tertuang dalam surat Nomor 1075/111/DPP/V/2011 yang ditandatangani oleh unsur Ketua Umum DPP PDIP, Andreas Huga Pareira dan Sekjen Tjahyo Kumolo, diminta kepada seluruh kader PDIP untuk melaksanakan amanat partai tersebut. Karena jika ada kader yang tidak mematuhi  amanat partai  tersebut akan dikenai sangsi organisasi.

Dalam pada itu sejumlah kader partai politik sat ini sudah mulai gencar mensosialisasikan pasangan calon bupati dan wakil bupati Banjarnegara.  Budi Sarwono Center (BSC) misalkan, sudah jauh-jauh hari melakukan kegiatan untuk memperkenalkan pasangan calon bupati dan wakil bupati dari jalur indepen yakni Budi Sarwono dan Winahyu Kusumo (Buwin).

Sedang PAN dan PBB, aktif mensosialisasika pasangan H Syamsudin SPD, MPD dan Toto Hardono (ST12), H Yusri dan H Muhammad Najib melalui PKB, PDP, Patriot, PNI Mahaenisme,  Pelopor, Partai Kedaulatan. PDK dan PMB terus menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan parpol. Bgegitu juga dengan kolaisi besar, pasangan Tedjo-Peno rajin melakukan dilaturahmi  ke sejumlah tempat bersama kader partai pengusung. (Muchlas Hamidi)

Posted by on Jun 3rd, 2011 and filed under Jawa Tengah. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or trackback to this entry from your site

Leave a Reply

Refresh Image
*