RPM Polres Kendal Raih Rekor MURI

Kapolres Kendal AKBP Drs. Agus Suryo Nugroho, SH., M.Hum menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai sebagai pelaksana program Rumah Pelayanan Masyarakat (RPM) Griyo Adem Ayem terbanyak. Sebanyak 630 titik RPM di Kabupaten Kendal.

 

Selain Kapolres Kendal, Irjen Pol Edward Aritonang (ketika masih menjabat Kapolda Jateng) juga menerima rekor Muri sebagai pemrakarsa Rumah Pelayanan Masyarakat (RPM). Rekor Muri tersebut diserahkan oleh Senior Manager Muri Paulus Pangka di depan ribuan umat Islam yang menghadiri acara Gema Sholawat bertema “Perkokoh Persatuan, Kebersamaan antar Umat Beragama dan Komponen Masyarakat untuk menjaga NKRI” di halaman Mapolres Kendal.

Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-65 dan HUT Telkomsel ke-16. Acara juga dihadiri Wakapolda Jateng Brigjen Sabar Raharjo bersama jajaran pejabat Polda, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti, Wakil Bupati Kendal H. Muhammad Mustamsikin, Kepala DPRD Kendal Anik Kasiyani serta jajaran Muspida.

Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo Nugroho dalam sambutannya menyatakan, penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) bukan semata buah kerja keras kepolisian. “Saya hanya mewakili masyarakat Kendal untuk menerima penghargaan tersebut. Yang berhak menerima adalah masyarakat Kendal,” tandasnya.

Orang nomor satu di jajaran Polres Kendal ini mengakui, jika tidak ada warga yang mau rumahnya digunakan sebagai tempat pelayanan masyarakat, maka dirinya mustahil menerima penghargaan tersebut.

Selain itu, Kapolda juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang rumahnya digunakan sebagai RPM. “Jumlah anggota Polri tidak sebanding dengan masyarakat. Maka dari itu, tanpa kerjasama dengan masyarakat, polisi tidak mampu memberikan perlindungan. Tugas polisi adalah untuk mengayomi dan memberikan perlindungan. Keberadaannya tidak bisa digantikan dengan teknologi apapun,” kata Kapolda.

 

Prestasi Terus Mengalir

Dengan adanya Griyo Adem Ayem yang tersebar di 20 Kecamatan di Kabupaten Kendal diharapkan permasalahan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) bisa teratasi. Bahkan, untuk menunjang program tersebut Kapolres sering menginap di rumah warga yang tingkat kerawanannya tinggi.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung penyebabnya. Selain itu, jika ada suatu kasus, masyarakat tidak perlu datang ke Polsek atau bahkan Polres. Cukup diselesaikan di RPM. Sebab, bila ada warga yang melaporkan terkait persoalan keamanan, polisi akan datang.

Pembentukan Griya Adem Ayem atau gerai pelayanan masyarakat merupakan bentuk kemitraan polisi dengan masyarakat. “Polisi sekarang harus dekat dengan masyarakat. Kita harus bisa membedakan antara melayani dan menindak,” ujar Kapolres.

Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo Nugroho mengingatkan jajarannya agar melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Misalnya ketika menerima laporan atau pengaduan, baik kehilangan ataupun tindak kriminal, harus dilayani dengan senyum dan ramah. Laporan tersebut harus segera direspon sehingga masyarakat tidak kapok dan akan kembali jika ada persoalan. Namun sebaliknya, dalam menghadapi penjahat atau perilaku kriminal, polisi harus tanggap, tanggon dan trengginas.

Selain mendirikan RPM sebagai upaya mendekatkan jarak polisi dengan masyarakat, pria penggemar Motor Gede ini juga membuat beberapa komunitas. Naga Trail Community (NTC), Naga Onthel Community (NOC) dan Naga Jeep Community (NJC) adalah komunitas baru di Kabupaten Kendal yang dibidaninya. Ada lagi beberapa klub motor yang dirangkul agar tercipta kondusivitas lalulintas.

Cukup banyak kegiatan yang dilakukan AKBP Agus Suryo Nugroho sejak menjabat sebagai Kapolres Kendal. Guna memantau kondisi keamanan wilayah hukum Polres Kendal, AKBP Agus Suryo Nugroho juga mengadakan program menginap di Rumah Pelayanan Masyarakat (RPM ). Program ini bertujuan untuk lebih dekat dengan masyarakat Kendal terutama yang berada di pelosok pedesaan, sebab potensi kerawanan saat ini sudah mengarah tidak lagi ke dalam kota namun juga desa terpencil.

Langkah lain agar Kabupaten Kendal kondusif, kepolisian juga mengadakan kerjasama dengan beberapa instansi. Diantaranya dengan KPH Kendal dan PTPN XI Perkebunan Merbuh.

Kerjasama dengan KPH Kendal dijalin untuk menekan maraknya pencurian kayu (illegal logging). Pasalnya luas hutan di wilayah KPH Kendal mencapai 13 ribu hektar. Jika hanya mengandalkan polisi hutan, pihak KPH tentu kesulitan. Sehingga perlu pengawasan bersama dengan Polres Kendal.

Sementara itu, kerjasama yang dibangun dengan PTPN Perkebunan Merbuh dilakukan untuk menekan angka pencurian getah karet. Metode yang dilakukan adalah dengan mengikutsertakan orang-orang yang dicurigai melakukan pencurian getah karet ke dalam kegiatan memanen getah karet.

Terobosan demi terobosan terus dilakukan Polres Kendal dengan hasil yang sempurna, termasuk program barunya, Jumat Peduli atau Jumat Tersenyum.

Setiap hari Jumat, Polres Kendal menggelar kepedulian terhadap sesama dengan memberikan bantuan sembako kepada penarik becak, penarik ojek dan warga tidak mampu lainnya. Hubungan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan mitra dari TNI juga sangat harmonis dan sinergis. Kendal patut berbangga memiliki Kapolres yang demikian santun dan menjadi teladan bagi anggotanya. “Program yang kami jalankan sekarang adalah Tiada Hari Tanpa Berinteraksi Dengan Masyarakat, Keep Moving untuk antisipasi kriminalitas,” tandas Kapolres. (Ely)

Posted by on Jul 3rd, 2011 and filed under Jawa Tengah. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or trackback to this entry from your site

Leave a Reply

Refresh Image
*