Risih dengan bau tubuh tak sedap? Coba selidiki, mungkin perlakuan Anda yang salah.
Aroma tak sedap mulut, ketiak, atau bagian genital sering membikin resah. Belum lagi keluhan-keluhan yang menyertainya. Karena meski itu bau alami tubuh kita, belum tentu orang lain nyaman dengan baunya. Jadi memang diperlukan dibutuhkan ekstra perhatian dan waktu utnuk merawatnya. Jika Anda mengalaminya di tiga bagian tubuh tersebut, coba beberapa tips di bawah ini.
1. Bau mulut
Permen manis dan permen karet tidak cocok untuk menumpas bakteri yang mungkin telah melekat bersama makanan dan air liur di bagian belakang lidah. Tapi Anda bisa mencoba mengunyah permen mint untuk sementara menyingkirkan aroma napas tak sedap. Adapun makan atau minum sajian beralkohol dapat menjadi bumerang karena justru akan mengeringkan mulut sehingga mulut tak miliki saliva yang cukup untuk membersihkan mulut.
Untuk mengatasinya, sikat lidah atau gunakan alat khusus pembersih lidah. Dalam satu studi New York University, orang-orang yang menggosok gigi dan lidah dua kali sehari selama 60 detik mengalami penurunan 53 persen kandungan senyawa belerang pada napasnya. Cairan penyegar mulut juga bisa membantu melawan bakteri jahat di mulut. Periksa daftar bahan untuk chlorhexidine, klorida cetylpyridinium, laktat seng, atau klorin dioksida.
2. Ketiak
Munculnya aroma tak sedap di ketiak memang wajar terjadi. Faktor stres, makanan, penuaan, dan hormon bisa memicu ledakan populasi bakteri alami pada kulit di ketiak Anda. Cara mengatasinya, cobalah membersihkan ketiak dengan sabun antibakteri dua kali sehari. Kemudian, keringkan dan oleskan deodorant favorit Anda. Bila masih bau, coba datangi dokter yang biasanya akan meresepkan antibiotik yang mengandung klindamisin (seperti Cleocin) atau eritromisin (seperti E-Mycin, Erythrocin, atau Ilosone). Batasi konsumsi bawang putih, bawang merah, paprika, cabai, lada hitam, cuka, keju biru, kubis, lobak, ikan asin, dan daging merah.
3. Vagina
Pada perempuan, aroma vagina bisa berubah-ubah secara alami sesuai dengan siklus bulanan. Tapi bau amis yang kuat, terutama setelah Anda bercinta, adalah gejala dari vaginosis bakteri (BV), suatu pertumbuhan berlebih dari bakteri vaginalis gardnerella. Cara mengatasinya, keseimbangan asam-basa alami mempengaruhi bakteri vagina. Cucilah dengan sabun lembut, bilas dengan baik, dan pakai celana dalam berbahan katun pada siang hari dan gantilah jika terasa lembab. Juga jangan terlalu sering memakai skinny jeans ketat dan segera ganti pakaian bila basah atau berkeringat. ***
Risih dengan bau tubuh tak sedap? Coba selidiki, mungkin perlakuan Anda yang salah.
Aroma tak sedap mulut, ketiak, atau bagian genital sering membikin resah. Belum lagi keluhan-keluhan yang menyertainya. Karena meski itu bau alami tubuh kita, belum tentu orang lain nyaman dengan baunya. Jadi memang diperlukan dibutuhkan ekstra perhatian dan waktu utnuk merawatnya. Jika Anda mengalaminya di tiga bagian tubuh tersebut, coba beberapa tips di bawah ini.
1. Bau mulut
Permen manis dan permen karet tidak cocok untuk menumpas bakteri yang mungkin telah melekat bersama makanan dan air liur di bagian belakang lidah. Tapi Anda bisa mencoba mengunyah permen mint untuk sementara menyingkirkan aroma napas tak sedap. Adapun makan atau minum sajian beralkohol dapat menjadi bumerang karena justru akan mengeringkan mulut sehingga mulut tak miliki saliva yang cukup untuk membersihkan mulut.
Untuk mengatasinya, sikat lidah atau gunakan alat khusus pembersih lidah. Dalam satu studi New York University, orang-orang yang menggosok gigi dan lidah dua kali sehari selama 60 detik mengalami penurunan 53 persen kandungan senyawa belerang pada napasnya. Cairan penyegar mulut juga bisa membantu melawan bakteri jahat di mulut. Periksa daftar bahan untuk chlorhexidine, klorida cetylpyridinium, laktat seng, atau klorin dioksida.
2. Ketiak
Munculnya aroma tak sedap di ketiak memang wajar terjadi. Faktor stres, makanan, penuaan, dan hormon bisa memicu ledakan populasi bakteri alami pada kulit di ketiak Anda. Cara mengatasinya, cobalah membersihkan ketiak dengan sabun antibakteri dua kali sehari. Kemudian, keringkan dan oleskan deodorant favorit Anda. Bila masih bau, coba datangi dokter yang biasanya akan meresepkan antibiotik yang mengandung klindamisin (seperti Cleocin) atau eritromisin (seperti E-Mycin, Erythrocin, atau Ilosone). Batasi konsumsi bawang putih, bawang merah, paprika, cabai, lada hitam, cuka, keju biru, kubis, lobak, ikan asin, dan daging merah.
3. Vagina
Pada perempuan, aroma vagina bisa berubah-ubah secara alami sesuai dengan siklus bulanan. Tapi bau amis yang kuat, terutama setelah Anda bercinta, adalah gejala dari vaginosis bakteri (BV), suatu pertumbuhan berlebih dari bakteri vaginalis gardnerella. Cara mengatasinya, keseimbangan asam-basa alami mempengaruhi bakteri vagina. Cucilah dengan sabun lembut, bilas dengan baik, dan pakai celana dalam berbahan katun pada siang hari dan gantilah jika terasa lembab. Juga jangan terlalu sering memakai skinny jeans ketat dan segera ganti pakaian bila basah atau berkeringat. ***
Recent Comments