Sumut Butuh Strong Leader

Menghadapi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Maret 2013 mendatang, Partai Golkar telah melakukan penjaringan 12 Juni – 25 Juni 2012. Setidaknya ada 10 tokoh yang mendaftar menjadi calon Gubsu lewat partai berlambang beringin. Kini DPD Golkar Sumut sedang melakukan survey untuk mengetahui sejauh mana tokoh tersebut bisa diterima masyarakat.

Meski disadari hasil survey punya kelemahan dan sering meleset, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Utara, H. Moh Hanafiah Harahap, SH, tetap menganggap survey adalah cara terbaik untuk mengetahui elektabilitas seorang tokoh.
Bila berdasar hasil survey ternyata penerimaan masyarakat terhadap kader Golkar lebih rendah dibanding calon dari luar, katakanlah kalangan professional, maka Golkar akan mengajukan calon dari kalangan professional. Namun bila selisihnya hanya sekitar kisaran 10%, Golkar akan memprioritaskan kadernya sendiri.
“Kami menyadari, kedepan Sumut membutuhkan strong leader yang visioner. Pemimpin yang jantan, yang berani mengambil tindakan tegas dengan tetap mengedepankan kearifan lokal,” tandasnya.
Keberanian dibutuhkan terutama menyelesaikan sengketa tanah. Sebagaimana diketahui, seiring pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, tidak jelasnya status kepemilikan tanah kian kerap menyulut sengketa. Sayangnya, kepala daerah terkesan membiarkan, tidak punya kemauan menyelesaikan.
“Sesungguhnya tanah adalah milik Tuhan. Itu sebabnya tanah tidak hanya memiliki nilai ekonomis, tapi juga nilai magis dan religius. Maka pemimpin Sumut ke depan harus mau bertemu pihak bertikai dengan melaksanakan keputusan yang sudah ada. Jangan setiap ganti gubernur, muncul Peraturan Gubernur (Pergub) baru tentang sengketa tanah sehingga membingungkan masyarakat,” kata politisi yang sejak muda sudah gemar berorganisasi.
Sejak zaman kerajaan, masyarakat bangga kalau rajanya datang. Tapi raja datang harus memberi solusi, bukan menambah beban. Terlalu berdosa pemimpin negeri ini bila persoalan tanah tidak bisa diselesaikan.
Disadari, setiap kebijakan pasti melahirkan korban. Tapi seorang pemimpin yang visioner akan membuat keputusan dengan korban kecil, hasil besar. Itu sebabnya Golkar akan memilih strong leader yang extraordinary. “Harus tegas. Jangan sampai menunggu terjadi letupan seperti kasus sengketa tanah di Mesuji, Lampung yang menelan korban jiwa,” H. Moh Hanafiah Harahap, SH mengingatkan.
Sebagai bentuk kepedulian Golkar Sumut terhadap masyarakat kecil yang hak-haknya terampas, telah dibentuk Badan Advokasi Hukum & HAM dan Otonomi Daerah. Advokat muda telah memberikan layanan hukum selama 6 bulan secara gratis. Baik untuk konsultasi maupun pendampingan. “Masyarakat yang datang mengadu ke kantor DPP Golkar bisa puluhan orang setiap hari.” kata Hanafiah saat ditemui LIFESTYLE di kantor DPD Golkar Sumut Medan belum lama ini.

PEMBERDAYAAN EKONOMI
Golkar Sumut juga konsisten mewujudkan “Indonesia Bangkit” lewat pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Bila bangsa ini ingin jadi besar harus membangun UMKM yang tangguh. Sebab tidak mungkin serta merta 240 juta penduduk Indonesia seluruhnya menjadi PNS. Padahal potensi ekonomi yang dimiliki ini sangat besar yang bila dikelola dengan baik akan melahirkan banyak lapangan kerja.
“Golkar tidak lagi sekedar berpikir bagaimana memenangkan Pemilu 2014-2019, tapi punya impian saat perayaan HUT 100 tahun kemerdekaan RI, Indonesia sudah menjadi negara maju, berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia,” katanya.
Kalau hanya mengejar kekuasaan 5 tahunan, kasihan rakyat. Setiap berganti pejabat, berganti kebijakan. “Tanpa bermaksud menutupi kekurangan Golkar dimasa lalu, kami perlu mengingatkan masyarakat bahwa Partai Golkar memiliki tahapan pembangunan yang jelas lewat Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita),” kata suami dari Hj. Kasriati, SE, M.Si. Seorang PNS Pemkot Medan.
Ditanya upaya Golkar Sumut untuk membentengi kadernya dari jeratan korupsi, politisi yang hobby membaca ini mengaku prihatin dengan merajalelanya tindak korupsi di Indonesia yang merata di tingkat pusat hingga daerah.
“Kalau para founding father mengetahui kondisi terkini korupsi di Indonesia, mereka pasti menjerit dan marah. Secara moral, kita juga berdosa terhadap founding father negara ini. Maka garis partai Golkar sudah jelas. Bila terbukti ada kader Golkar yang korupsi, baik yang duduk di eksekutif dan legislatif, silahkan mundur sehingga partai tidak menjadi tersandra,” ayah dari Indri, Andre dan Ridho ini menambahkan.

CATUR SUKSES
Berdasarkan hasil Munas VIII Partai Golkar tahun 2009 di Pekanbaru telah ditetapkan Catur Sukses sebagai platform sikap Golkar dalam berdemokrasi, berbangsa dan bernegara.
Pertama, konsolidasi organisasi. Kedua, konsolidasi kaderisasi dan regenerasi. Ketiga, konsolidasi pengembangan pembangunan yang berbasis kesejahteraan. Keempat, sukses Pemilu, termasuk sukses Pemilukada, Pemilu legislatif dan sukses pemilu Presiden 2014.
Berangkat dari catur sukses tersebutlah Partai Golkar secara nasional bekerja sesuai tahapan yang telah disepakati. Yakni tahun 2010 tahun konsolidasi. Agar partai ini berfungsi di tengah masyarakat, tentu harus memiliki instrumennya yang kuat. Maka dibangunlah konsolidasi nasional mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat desa secara berkelanjutan.
Tahun 2011 sukses kaderisasi untuk menyiapkan figur-figur mumpuni hingga 10 juta kader secara nasional. Sumut mendapat tanggungjawab mencetak 600.000 kader dan hingga saat ini DPD Partai Golkar Sumut dibawah kepemimpinan Plt Ketua Andi Achmad Dara dan dengan telah terlaksananya reorganisasi, penguatan dan kinerja organisasitelah berlangsung baik dan bekerja pada merit system?, DPD Golkar Sumut sudah berhasil mencetak 412.000 kader inti se Sumatera Utara. Tentu tidak selesai pada tahun 2011. Tahun 2012 target tersebut akan dituntaskan. Termasuk bila ada kendala atau kekurangan pada agenda partai tahun 2010, semua akan diselesaikan secara simultan.
Tahun 2012 Golkar punya program kekaryaan. Berkarya dan berjuang untuk menjemput aspirasi masyarakat, menangani problema yang ada di masyarakat dan memberi solusi.
Tahun 2013 memantapkan organisasi di segala lini. Barulah pada puncaknya tahun 2014, Golkar diharapkan meraih sukses pada Pemilihan Presiden.
Sesuai catatan kami, hingga saat ini Partai Golkar Sumut telah memenangkan 52% Pemilukada di 33 kabupaten/kota se Sumut. Baik tokoh yang diusung maupun di dukung Partai Golkar.”
Ditanya soal Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang disebut-sebut calon Presiden yang akan diusung Golkar tahun 2014, H. Hoh Hanafiah membenarkan.
“Bahkan jauh sebelum Rapimnas di Jakarta Juni lalu, masyarakat Sumatera Utara banyak yang menyatakan dukungan tegas meminta agar Pak Ical – sapaan Aburizal Bakrie – maju sebagai calon presiden. Sehingga menurut kami terpilihnya Bapak Ir. H. Aburizal Bakrie sebagai Presiden RI pada Pemilu 2014 adalah jawaban terbaik untuk rakyat Indonesia,” kata Hanafiah menutup perbincangan. Robinson Simarmata

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: