Siang itu, seorang pria berkacamata menyambut kedatangan LIFESTYLE dengan senyum dan keramahan. Sontak, terik matahari yang kami rasakan sepanjang perjalanan menuju gedung BTN Cabang Semarang sirna. De-ngan logatnya yang khas, Branch Manager BTN Semarang Sasmaya Tuhuleley menyampaikan permohonan maaf waktu wawancara terpaksa molor karena ia harus memimpin rapat.
Pria kelahiran Bula-Maluku ini bergabung dengan BTN sejak 23 tahun lalu, tepatnya tahun 1990. Setelah mengikuti diklat OCP selama 9 bulan, lulusan Fakultas Hukum UI ini ditugaskan sebagai analis kredit perumahan. Perjalanan kariernya pun mengalir bak air. Tercatat ia pernah menjabat sebagai Kasie Kridit, Kasie Perencanaan Statregis, Kabag Perencanaan, Kepala Change Management Office (CMO) dan sekarang mengemban amanah sebagai Pimpinan BTN Cabang Semarang.
Jika jabatan merupakan amanah, maka belajar menjadi prioritas baginya. Bebe-rapa kali penyuka soto ini mendapat tugas belajar keluar negeri, antara lain; di Asian Institute of Management (AIM), Manila, Philipinnes, mengambil program Master of Business Management (MBM). Tahun 2000 mengikuti short course mengenai housing finance di Wharton School, University of Pennsylvania, USA. Tahun 2006 mengikuti program Executive Certified Wealth Management yang diselenggarakan oleh Certified Wealth Management Association (CWMA) bekerja sama dengan Erasmus University dan Universitas Gajah Mada di Jakarta dan memperoleh gelar profesi Certified Wealth Manager (CWM).
Peraih predikat Terbaik 1 Sespibank Angkatan 56 ini menemukan passion-nya di BTN. Di bank plat merah yang memiliki core business Kredit Perumahan Rakyat ia merasa menemukan value lain, selain profesionalitas. Nilai-nilai sosial untuk membantu masyarakat dalam memenuhi salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu tempat tinggal (papan) membuatnya nyaman.
Kepuasan batin yang ia peroleh di BTN terbukti mampu menepis godaan (baca; tawaran) bergabung dari perusahaan atau bank lain. Hatinya terlanjur tertambat di BTN. Kecintaan itu yang rupanya membuat ayah satu putra ini menekuni pekerjaan dengan sepenuh hati. Bahkan saking asyiknya ia hampir melupakan kepentingan pribadi. “Saya mungkin termasuk salah satu yang terlalu matang (baca; terlambat) saat menikah. Sehingga anak saya Khayla Almira Maritza Ramadhani sekarang baru berusia 2,5 tahun. Tapi semua saya syukuri sebagai anugrah dari Tuhan,” jelas suami Anna Ratnasari.
Membangun jejaring dan bersinergi dengan pihak lain pun ia lakoni, “Belajar golf dan bergabung dengan komunitas fotografi kota Semarang menjadi kegiatan saya setelah pulang kantor,” jelasnya. Ia sadar, relationship yang terbangun baik dengan semua pihak akan membuka pe-luang bagi kemajuan BTN. Apapun akan Sismaya Tuhuleley lakukan demi kecintaannya kepada BTN. Setyo
Recent Comments