Bekerja dengan Penuh Cinta

Bukan seperti cerita Seribu Satu Malam bila tiba – tiba Purwanto muncul sebagai General Manager Kusuma Sahid Prince Hotel Solo. Tetapi kerja keras dan ketekunan mengantarkan pria kelahiran 2 Desemeber 1967 ini dipercaya memegang manajemen hotel bintang 5 Grup Sahid. Untuk mencapai posisi sekarang ini ayah dari Agatha Bella Lakshmita telah melalui banyak jalan, kerja keras dan perjuangan tanpa henti. Merintis karir dari bell boy relief receptionst hingga sekarang menjabat sebagai General Manager tentunya bukan suatu hal yang biasa. Nguwongke uwong (menghargai orang lain) adalah atmosfir yang membuat Purwanto bertahan dalam Grup Sahid hingga saat ini. “Bapak KRT Sukamdani Sahid Gito Sarjono menciptakan atmosfir “nguwongke uwong” (menghargai orang lain) pada setiap karyawannya, tidak melihat dia seorang bell boy atau General Manager, semua diperlakukan sama, hormat dan menghormati. Hal tersebutlah yang membuat semua karyawanya nya-man bekerja,” paparnya.

Workaholic adalah sifat yang tepat untuk mengambarkan pria penyuka bakmie Jowo ini. Gaya kepemimpinan yang santai dan kekeluargaan berhasil mengantarkan Kusuma Sahid Prince Hotel Solo menuai prestasi yang gemilang. Pada tahun 1980 – 1990 Kusuma Sahid Prince Hotel Solo berada dalam puncak kejayaanya, namun seiring badai yang silih berganti, hingga tahun 2008 titik lesu me-landa Kusuma Sahid Prince Hotel Solo. Kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan perlu banyak renovasi menjadikan Kusuma Sahid Prince Hotel Solo tertinggal dari para kompetitornya. Namun pada tahun 2010 dibawah kepemimpinan Purwanto, Kusuma Sahid Prince Hotel Solo berhasil menjadi Hotel Terbaik Pertama dalam Grup Sahid. Dan pada tahun sebelumnya, Purwanto mendapat predikat The Best General Manager diantara 13 GM seluruh Unit Sahid Group dari hasil penilaian Team Sertifikasi (LSP). Di tahun berikutnya, Kusuma Sahid Prince Hotel Solo secara continue berhasil mempertahankan prestasi – prestasinya hingga saat ini. Menurut Purwanto, kunci keberhasilannya mengantarkan Kusuma Sahid Prince Hotel Solo hanya tiga hal, pertama adalah Product Management, Branding Management dan Customer Management.
Bagi pria yang lahir dan besar di Karanganyar ini, kesuksesan yang telah dicapai oleh Kusuma Sahid Prince Hotel Solo adalah bentuk kerja keras dari semua jajaran staff dan karyawannya. “Kusuma Sahid Prince Hotel Solo bisa mendapatkan prestasi seperti ini, itu karena karyawan – karyawan, bukan saya. Saya yang belajar dari mereka,” ungkapnya. Bagi pria lulusan S2 M.PAR STIEPARI ini belajar dan belajar adalah kewajibanya, bahkan ia mengaku belajar haruslah sepanjang hayat. Hal tersebut terbukti di tengah kesibukannya menjadi orang nomer satu di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, ia masih dapat melanjutkan study-nya ke jenjang S3. Di mata bawahannya, sosok Purwanto adalah sosok pemimpin yang teliti, perfeksionis, pekerja keras dan humoris. Menurut Tya Kristiyanti, Public Relation Officer Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, “Bapak adalah sosok pe-mimpin yang begitu mencintai pekerjaannya. Jika kita sering melihat pe-mimpin berada di belakang meja saja, maka sosok bapak adalah sosok yang berbeda. Ia lebih sering keliling lingkungan hotel daripada di office. Bahkan Ba-
pak sering ikut turun ke lapa-ngan dengan tim sales,” papar-nya.
Menciptakan atmosfir budaya dan filsafat Jawa yang adiluhung dengan “nguwongke uwong” bagi Purwanto akan menciptakan rasa memiliki atau loyalitas pada seluruh karyawannya. Sehingga prestasi dengan sendirinya akan terjadi, karena setiap karyawan akan merasa memiliki dan akhirnya timbul perasaan ingin memberikan yang terbaik. Harapan dari ayah satu putri ini adalah membawa Kusuma Sahid Prince Hotel Solo kembali dalam posisi puncak, sama seperti tahun 1980 – 1990. “Memberikan positioning kepada masyarakat kembali, bahwa ke Solo adalah kembali ke Kusuma Sahid Prince Hotel Solo,” pungkasnya. Citra

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...00000