Teaching Factory Tingkatkan Keahlian

SMK Wisudha Karya Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meresmikan fasilitas “Teaching Factory” sebagai pusat praktik bidang keahlian teknik mesin. Fasilitas Teaching Factory tersebut merupakan bantuan dari Djarum Foundation yang menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Jerman di bidang industri manufaktur, Focke and Co.

Peresmian “Teaching Factroy” SMK Wisu- dha Karya Kudus dihadiri Presiden Direktor Djarum Foundation Kudus Victor Rahmat Hartono, Chief Executive Officer (CEO) Focke and Co Hans Schonberger, Setda Kabupaten Kudus Noor Yasin, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kudus Sudjatmiko.
Program Director Djarum Foundation Primadi H. Serad mengungkapkan, fasilitas Teaching Factory tersebut dilengkapi dengan 10 mesin bubut baru dan dua unit computer numerical control (CNC).
Menurut dia, teknik permesinan merupakan salah satu kompetensi keahlian yang perlu dikembangkan, karena saat ini sektor industri masih mendominasi perekonomian di Tanah Air, sehingga kebutuhan tenaga terampil di bidang teknik permesinan akan terus dibutuhkan.
Pengembangan teknik permesinan tersebut, kata dia, juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah siswa teknik permesinan di Kabupaten Kudus hingga dua kali lipat dibanding jumlah lulusan sebe- lumnya.
“Kami menginginkan tingkat pengangguran di Kudus semakin berkurang, karena dunia kerja membutuhkan tenaga terampil siap pakai sehingga sejalan dengan program pengembangan kualitas lulusan SMK,” ujar Primadi.
Selain itu, lanjut dia, bertujuan pula untuk meningkatkan interaksi siswa dengan mesin.
Dalam pengembangan teknik permesinan tersebut, juga menggandeng Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta yang merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi ternama di bidang teknik permesinan. Bahkan, ATMI Surakarta juga telah memberikan pelatihan secara intensif kepada enam guru SMK Wisudha Karya selama enam bulan.
Primadi berharap, adanya pengembangan kualitas lulusan SMK di Kudus lewat program yang menghabiskan anggaran hingga Rp.2,5 miliar itu, lulusan sekolah kejuruan cepat terserap dan berhasil di dunia usaha. Selain itu, lanjut dia, program tersebut juga bertujuan untuk menjaring minat lulusan SMP untuk memilih sekolah kejuruan sebagai bagian dari kelanjutan studi mereka.
“Nantinya, para siswa SMK akan diupayakan mendapatkan praktikum hingga 70 persen, dibanding teori,” ujarnya. Jumlah siswa yang masuk SMK, katanya, juga diupayakan ditingkatkan menjadi 75 persen, karena saat ini sudah mencapai 50 persen lebih, dibanding dengan siswa yang masuk SMA.
Djarum Foundation Kudus juga secara aktif berperan dalam mengembangkan beberapa kompetensi keahlian yang ada, seperti tata boga agar tercetak lulusan yang ahli di bidang kuliner serta tata busana.
Bayu

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: