Bahaya Abu Vulkanik Pada Pernafasan

Debu vulkanik yang sudah sampai ke tanah memang berdampak positif karena mengandung banyak mineral. Namun, jika terhirup pernafasan manusia, bisa berbahaya.

Meletusnya Gunung Kelud, Kamis (13/2) sekitar pukul 23.00 WIB berdampak pada timbulnya hujan abu vulkanik untuk sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Debu vulkanik, jika sudah sampai ke tanah memang berdampak positif karena mengandung banyak mineral. Namun, dampak negatifnya jika terhirup pernafasan manusia.
Partikel abu vulkanik berpotensi mengganggu sistem pernapasan karena mengandung kristal silika. Kristal silika diketahui merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam industri kaca untuk membuat kaca keras. Jika terhirup dan masuk ke dalam paru-paru, partikel ini berpotensi merusak alveoli, unit pernapasan terkecil dari paru-paru.
Namun ini juga bergantung pada beberapa faktor seperti konsentrasi abu vulkanik pada udara, durasi hujan vulkanik, dan adanya gas atau aerosol yang tercampur dengan abu vulkanik. Semakin banyak faktor tersebut, maka abu vulkanik semakin berbahaya. Beberapa gejala ketika seseorang mulai terkena masalah akibat abu vulkanik, antara lain:

  • Iritasi saluran pernapasan dan keluarnya ingus
  • Iritasi tenggorokan, radang tenggorokan, dan batuk ke-ring
  • Sakit pada dada, batuk, napas pendek-pendek, napas berbunyi, dan sesak napas
  • Bernapas menjadi tidak nyaman dan sulit.

Efek lebih berat terutama pada orang yang memiliki masalah pernapasan sebelumnya, seperti asma, sakit paru-paru, atau bronchitis. Jika ada orang yang memiliki masalah pernapasan, sebaiknya segera diamankan di tempat yang tak terkena abu vulkanik, karena efeknya pada kesehatan mereka akan lebih parah.
Idealnya, masyarakat di kawasan yang terkena hujan abu vulkanik tidak keluar ruangan dulu, tetapi apabila terpaksa keluar rumah, harus gunakan masker. Selain masker, juga disarankan untuk menggunakan pelindung kepala untuk mencegah debu mengenai daerah kepala dan menggunakan kaca mata untuk melindungi mata, serta minum air putih yang cukup, paling tidak untuk 72 jam atau 3-4 liter per orang per hari.
Tak hanya masalah pernapasan, debu vulkanik juga bisa menyebabkan masalah pada kulit dan mata. Berikut adalah efek buruk abu vulkanik untuk kesehatan yang perlu diwaspadai.

1. Mata
Abu vulkanik yang berukuran kecil tak hanya bisa terhirup oleh hidung, melainkan juga bisa masuk ke mata. Abu vulkanik berbeda dengan abu biasa. Abu vulkanik memiliki sudut kristal yang runcing dan sangat mampu menggores serta mengelupas permukaan mata. Hal ini tak hanya bisa menyebabkan mata menjadi iritasi, tetapi juga merusak kornea. Orang yang paling berisiko terkena iritasi jika ada hujan abu vulkanik adalah orang yang memakai lensa kontak. Sebaiknya lepas lensa kontak dan gunakan kacamata untuk melindungi mata Anda. Masalah yang bisa disebabkan oleh abu vulkanik pada mata, antara lain:

  • Iritasi mata
  • Mata gatal, sakit, dan terasa tak nyaman
  • Mengeluarkan air mata terus-menerus, atau mengeluarkan kotoran mata (belek)
  • Abrasi pada kornea dan goresan pada mata
  • Peradangan pada bola mata karena abu vulkanik yang bisa menyebabkan rasa terbakar, mata merah, dan penurunan daya penglihatan.

Ketika ada abu vulkanik yang masuk ke mata, jangan digosok atau dikucek, karena hal ini akan semakin memperburuk iritasi serta bisa menyebabkan abrasi dan goresan pada kornea. Selain itu, abu vulkanik juga mengandung zat-zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan mata.

2. Kulit
Tak hanya pernapasan dan mata, kulit juga bisa mengalami efek buruk ketika terkena abu vulkanik. Meski jarang dan tak selalu dialami oleh semua orang, namun abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi kulit. hal ini biasanya jika abu vulkanik disertai dengan zat berbahaya, atau karena kulit yang sensitif. Karenanya, gunakan perlengkapan kesehatan seperti kacamata, masker, dan baju lengan panjang untuk melindungi kulit Anda.
Selain masalah kesehatan, semua orang sebaiknya waspada ketika berkendara, karena hujan abu vulkano juga bisa masuk ke dalam mesin dan membuat kendaraan berhenti. Selain itu, hujan abu juga membuat jarak pandang terbatas.***

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: