UNISNU Jepara Kedepankan Pendidikan Seimbang

Sarjana Unisnu Jepara

Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara yang lahir dari peleburan 3 lembaga pendidikan tinggi yang sebelumnya sudah ada, yaitu INISNU, STIENU dan STTDNU, kini sudah berusia 1 tahun. Menurut, H Ali Irfan Mukhtar, UNISNU Jepara memiliki Fakultas Syari’ah dengan prodi Al Ahwal Asy Syah Syiyah(S1), Fakultas Tarbiyah & Keguruan dengan Prodi, Pendidikan Agama Islam (S1), Pendidikan Bahasa Inggris(S1), Manajemen Pendidikan Islam (S2). Fakultas Da’wah dengan prodi Komunikasi & Penyiaran  Islam (S1), Fakultas Ekonomi dengan Prodi, Manajemen(S1) Ekonomi Islam(S1), Akutansi (S1).
“Selanjutnya Fakultas Sains & Teknologi yang meliputi Prodi Desain Produk (S1),Teknik Industri (S1), Teknik Informatika (S1), Desain Komunikasi Visual (S1), Sistem Informasi (S1), Teknik Elektro (S1), Teknik Sipil (S1),  dan Prodi Budidaya Perairan (S1),” kata suami Hj. Siti Zahra (alm) yang mempunyai hoby membaca dan penyuka olahraga bridge.
Lebih lanjut Ketua Yaptinu yang didampingi sekretaris Abdul Kohar dan segenap pengurus lainnya mengatakan, pada Tahun Ajaran baru 2014/2015, universitasnya telah menerima sekitar 1.600 mahasiswa. Sebagai perguruan tinggi yang ada di daerah, tentunya mempunyai mahasiswa sebanyak itu, adalah kebanggaan tersendiri.
“Tetapi itu juga tak lepas dari UNISNU yang mempunyai keunggulan-keunggulan, seperti, kampus dekat dengan sentra industri mebel dan ukir, sehingga mahasiswa bisa belajar di lapangan tentang desain dan tata kelola, juga dikelilingi oleh Pondok Pesantren, sehingga mahasiswa bisa mondok, tidak kost, bisa menekan anggaran kuliah. Disamping itu UNISNU mengedepankan pendidikan yang seimbang. Sebab NU itu mempunyai empat sistem nilai yaitu; Toleransi/Tasamuh, Jalan Tengah/Ta’asuf,  Keadilan/Ta’adul dan Keseimbangan/Tawazum. Dengan empat sistem nilai itu, akan sangat indah dan adil dalam hidup. Kita mempunyai toleransi, karena kita memahani orang lain, tidak memaksakan kemauan atau kehendak dan berkeadilan. Meski menegakkan keadilan itu susah, tetapi dihormati.  Sementara yang dimaksud dengan keseimbangan adalah keseimbangan dunia dan akherat.”
Empat sistem nilai itu kalau dirangkum dalam Aswaja, sangat cocok untuk warga/masyarakat Jepara. “Karena ada pendidikan yang ada mengajinya. Jadi universitas ini bisa disebut juga sebagai pesantren, tetapi pesantren yang bukan museum, melainkan laboratorium modern.”
Dijelaskan, di sini biaya kuliah murah, dapat beasiswa, fasilitas memadai didukung dosen-dosen berkualitas.
“Sehingga bisa terlahir lulusan yang bukan saja menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mempunyai iman dan taqwa,” ujar mantan bupati Kab. Jepara.
Menurutnya, meski berdirinya Universitas Islam Nahdlatul Ulama kini sudah terwujud, tetapi tantangannya tetap ada, karena itu segenap pengurus perlu terus bekerja keras untuk mengembangkan UNISNU.
“Sudah menjadi tekad kami agar UNISNU berkembang, sesuai dengan harapan masyarakat Jepara untuk menjawab tantangan pembangunan khususnya di Jepara, dan Jawa Tengah pada umumnya,” tambah pria yang pernah menjadi Kepala Sekolah SMA Islam Jepara ini mengakhiri.             Tono/Bayu

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: