Diprediksi H-3 Lebaran Terjadi Peningkatan Penumpang Mudik 2015 di Kota Magelang

Aktivitas penumpang di terminal Tidar, Kota Magelang masih terlihat sepi, Rabu (8/7/2015) kemarin. Pihak unit pelaksana teknis (UPT) Terminal Tidar, memperkirakan akan terjadi peningkatan penumpang pada H-3 Lebaran mendatang.

Kepala UPT Terminal Tidar Kota Magelang, Eko Priyono memperkirakan, peningkatan aktivitas pada H-3 Lebaran. Dia mengatakan, pada saat-saat itu, para penumpang dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya sudah banyak yang turun di Magelang melalui terminal ini.

“Kalaupun nanti ada kenaikan, hanya kecil sekitar satu persen. Jumlah angkutan paling hanya bertambah 25 unit dan itu pun ada di arus balik Lebaran. Kalau sekarang, kondisi masih sepi seperti biasa,” jelasnya, kemarin.

Dia menambahkan, arus penumpang di terminal ini masih normal seperti biasa. Setiap hari ada sekitar 300 unit angkutan yang masuk dan keluar terminal dengan mengangkut sekitar 2.500 penumpang. Meski begitu, pihaknya menyatakan sudah siap menyambut kedatangan para pemudik yang pulang kampung di Magelang.

“Kami bangun posko keamanan dan tempat istirahat, termasuk jasa kesehatan. Sehingga, pemudik ketika sampai di Magelang merasa nyaman,” ujarnya.

 

Tak Ada Tuslah

Eko juga mengatakan, saat arus mudik dan balik, tidak ada tuslah harga tiket bus. Meski tidak ada tuslah, tarif tiket yang berlaku Rp 168/kilometer penumpang. Dia juga mengatakan, pasti ada kenaikan harga tiket seperti tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu agen tiket, Kelik (51), mengakui jika pesanan tiket arus balik memang sudah ada dan paling banyak untuk tanggal 20 Juli sampai 30 Juli 2015. Namun harga tiket arus balik baru akan diketahuinya H-7 lebaran nanti.

“H+1 lebaran sudah ada penumpang,” jelasnya.

Adapun, untuk penetapan harga tiket menjadi kewenangan perusahaan otobus (PO). Dia menyebut, kenaikan harga tiket arus balik memang bisa mencapai 100 persen lebih. Jika hari biasanya untuk bus VIP Rp 160 ribu, kalau bus ekonomi Rp 115 ribu. Namun, saat arus balik bisa mencapai dua kali lipat harga normal.

Dia mengakui adanya kenaikan harga tersebut, kerap dikeluhkan penumpang. Hanya saja, menurutnya, kenaikan harga itu dipertimbangkan secara masak oleh PO lantaran saat arus balik, bus mengalami lalu lintas macet dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar.

“Jika sehari harusnya sudah bisa nyampai, kalau macet bisa dua malam baru sampai. Otomatis pengeluaran membengkak, nah kemungkinan PO jaga-jaga hal itu dengan menaikkan tarif,” katanya. *****Agung. TB