Kembangkan Kreativitas Manfaatkan Limbah
Mengembangkan kreativitas tanpa henti melekat pada Ir Ribka L Harini Dirdjosapoetro (45), dalam melakoni usahanya sebagai pembuat maket perumahan. Berbekal pengalaman dan hobi kreatifnya membuat pernak-pernik, alumnus Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Tarumanegara Jakarta angkatan 1984 itu berhasil mempertahankan usahanya selama 27 tahun lebih.
Dalam membuat miniatur perumahan, kata dia, dibutuhkan keterampilan dan pengalaman. Dalam soal itu, Harini sudah teruji. Ketelatenan dan kesabaran diwujudkan ibu dari tiga putra ini dalam membuat maket yang bagus dan disukai pelanggannya.
”Awalnya, saya hanya menerima asesoris pelengkap, seperti miniatur pohon, mobil, dan orang-orangan. Semakin berkembang, saya diminta salah satu pelanggan membuat maket. Pertama kali terima job, saya hanya membuat maket perumahan tipe kecil,” katanya.
Walhasil, maket buatannya mendapat pujian dari sejumlah pelanggan. Meski pada 2007-2008 bisnis properti tengah surut, usahanya justru semakin berkembang. Tak hanya perumahan, wanita yang gemar berenang ini menerima pembuatan maket apartemen, hotel, hingga mesin pembuat roti di workshop miliknya di Jl Kompol Maksum 217.
”Pernah saya diminta membuat maket Pulau Jawa lengkap dengan objek wisatanya dari turis Italia. Objek wisata yang ada seperti Candi Borobudur didesain dalam bentuk miniatur seukuran jempol tangan. Itulah maket yang menurut saya paling susah dan unik,” ungkap perempuan kelahiran 28 September 1965 tersebut.
Telaten dan sabar tentu tak cukup, Harini dituntut memiliki sense of art yang tinggi. Pembuat maket harus berjiwa seni. Model serta desain itu-itu saja bisa membuat bosan pelanggan.
Karenanya, selain memiliki pekerja berpengalaman, Harini pun terbuka untuk melatih mereka yang punya kemauan keras untuk maju. Awalnya, banyak karyawannya yang nol pengalaman namun dengan didikan serta kesabaran, akhirnya mampu menjadikan mereka cukup terlatih. Hasilnya pun memuaskan. Sehingga hampir semua pengembang di Semarang memesan maket buatannya, bahkan sekelas Ciputra atau Duta Pertiwi.
Soal bahan ia pun sangat selektif. Menurutnya, hasil yang sempurna bisa diperoleh dari bahan baku berkualitas. Sayangnya, bahan baku yang sebagian diimpor dari Australia seperti miniatur orang-orangan membuat nilai maket menjadi cukup mahal. Untuk menyiasatinya, Harini melakukan proses cetak ulang menggunakan cairan resin agar harga material asesoris beraneka rupa itu bisa ditekan. Bahkan ia pun menggunakan limbah seperti grajen kayu atau pelepah pisang untuk asesoris. Ia pun menggunakan kertas-kertas untuk dikreasikan jadi dedaunan.
Hasilnya? Tak kalah dengan yang berbahan baku impor.
Tak heran, hasil produksi karyanya kini sukses melenggang hingga ke Bali, Banjarmasin, Balikpapan, dan Samarinda. ***
saya ingin bekerja.
boleh tampilkan photo karya ibu yg ledih detail?
Dear Mrs. Ir Ribka L Harini Dirdjosapoetro,
Bersama dengan ini, saya ingin mengajak kerjasama Ibu dalam bidang pembuatan Maket butik perusahaan kami(Alleira).
Untuk konfirmasi lebih lanjut, dapatkah Ibu memberikan nomer kontak.
Thanks
Best Regards
Christina Alleira
SAYA MEMPUNYAI KREATIFITAS TINGGI,BILA BERKENAN SAYA INGIN BERGABUNG DIPERUSAHHAAN YG IBU KELOLA SEBGAI PENGRAJIN.UNTUK INFO LEBIH JELAS BSA HBNGI SAYA DI NO 087881182349
mbk Harini boleh saya mendpatkan nomor kontaknya untur shere bidang usaha maketnya? terimkasih, salam kenal.
Saya ingin belajar miniatur. Mbak buka pelatihan nggak ?