Kirab Tumpeng Lanang dan Wadon tandai Prosesi Upacara Bersih Nagari Kabupaten Tulungagung
Acara Bersih Nagari dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-809 tahun 2014, kemarin berlangsung cukup meriah. Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo,SE. bersama Forpimda dengan penuh kebahagian menyambut kedatangan arak – arakan peserta kirab panji lambang daerah Kabupaten Tulungagung yang di iringi dengan dua buah tumpeng raksasa (Tumpeng lanang dan Tumpeng wadon) .
Arak – arakan prosesi ini sebagai rombongan pertama yaitu group drum band tradisional, diikuti pembawa panji Tulungagung dan 2 buah tumpeng raksasa berupa tumpeng lanang dan Tumpeng Wadon dan diiringi oleh karyawan dan karyawati Pemkab, para Kepala desa dan Kelurahan se Kabupaten Tulungagung yang mengenakan pakaian tradisional Jawa dari Kantor Pemkab Tulungagung yang melakukan kirab berjalan kaki menuju Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Sepanjang jalan yang dilalui kirap kali ini, ribuan penonton turut menyaksikannya.
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung pada tanggal 18 November tersebut didasari oleh Prasasti Lawadan di yang ditemukan di Desa Wates Kecamatan Campurdarat yang bertuliskan tanggal 18 November 1205. Prasasti dikeluarkan atas perintah Raja Sri Kertajaya atau Kertajaya ( Dandang Gendis ) Raja Negari Daha yang kala itu merasa berkenan atas kesetiaan warga tani Lawadan terhadap raja ketika terjadi serangan musuh dari sebelah timur Daha yaitu negari Blambangan.
Sebelum tahun 2003 perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung dilakukan pada setiap tanggal 1 April dengan sumber Candra Sengkala Memet yang terdapat pada sepasang arca Dwarapala yang berada disetiap jalan pintu masuk Kota Tulungagung yang bertuliskan tahun Jawa 1752 atau 1824 Masehi. Namun karena ada peninjauan kembali dan kemudian disahkan dalam Perda Kabupaten Tulungagung Nomor : 27/2002 Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ditetapkan tanggal 18 November 1205.
Bupati Syahri Mulyo, dalam sambutanya pada acara Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke 809 tahun 2014 ini diantaranya mengajak warga Tulungagung untuk bersyukur pada Tuhan yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan, sehingga masyarakat bisa ikut memperingati hari jadi Tulungagung ke 809. Dengan peringatan ini diharapkan mampu memacu semangat warga masyarakat Kabupaten Tulungagung dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang yang nantinya bisa meningkatkan perekonian warga Tulungagung sehingga bisa memajukan pembangunan Kabupaten Tulungagung kedepan yang menuju ayem tentrem mulyo lan tinoto.
Setelah dilakukan do’a bersama, tumpeng buceng lanang dan wadon dibawa keluar untuk direbutkan para warga. Mereka berebut untuk mendapat tumpeng dan aneka buah-buahan yang tersaji dalam gunungan tumpeng di Halaman luar Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Tak hanya orang dewasa yang memperebutkan tumpeng yang dinamakan tumpeng lanang (lelaki) dan tumpeng wadon (perempuan) tersebut, namun anak-anak juga terlihat saling berebut mendapatkannya. Hal ini dikarenakan sebagian warga Tulungagung masih percaya jika tumpeng-tumpeng yang disajikan itu bertuah, untuk itu mereka rela saling berebut untuk mendapatkannya kendati harus berdesak-desakan. (sumber: Humas Pemkab Tulungagung)