Pelahap Bungkus Makanan
Lahir di sebuah desa kecil di kecamatan Wates, Kulonprogo, Yogyakarta dan dibesarkan dalam keluarga kurang mampu secara ekonomis, membuat Sri Sularsih kecil jauh dari arus informasi segar tentang dunia luar.
“Ayah saya pedagang pasar dan ibu pendamping suami yang setia. Kalau Ayah pulang dagang, sering membawa jajanan. Itu saat yang sangat saya tunggu. Selain menikmati jajanan ala desa, juga bisa mendapat bungkus makanan berupa koran bekas atau kertas apa saja untuk dibaca. Biasanya bacaan itu saya ‘lahap’ sampai habis,” kata Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si, Kepala Perpusnas RI mengenang masa kanak-kanak. Memang ayahandanya kemudian hari dipercaya menjadi Sekretaris Desa (Sekdes) hingga akhir hayat.
Bahkan hingga SMA di Kulonprogo, isteri dari Ir. H.M Anwar Hasyim ini belum mengenal perpustakaan. Sampai akhirnya masuk ke Fakultas Administrasi Niaga Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Di kota lumpia inilah gairah membacanya semakin tumbuh. “Hampir setiap hari saya masuk ruang perpustakaan mengikuti nasihat ayah. Meski tinggal di desa, tapi menurut saya Ayah memiliki pemikiran yang maju. Beliau selalu mengingatkan anak-anaknya, kalau mau pintar, ya membaca,” kata ibu dari 2 anak Adrian Ansri Utama dan Satria Jati Wicaksono.
Jalan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu. Nyatanya meski kuliah di Fakultas Administrasi Niaga, saat Dra. Sri Sularsih masuk CPNS Depdikbud pada 1 Maret 1982 justru ditempatkan di bagian perpustakaan, yang saat itu masih menyatu dengan Depdikbud. Untung disekolahkan Negara ke Universitas Indonesia (UI) Jakarta jurusan kepustakaan untuk penyesuaian.
Karirnya di Perpustakaan Nasional RI dimulai dari karyawan biasa. Kemudian Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan (2001-2002), lalu Kepala Biro Hukum dan Perencanaan (2002-2007), menjadi Sekretaris Utama (2007-2010) dan Juni 2010 dilantik menjadi Kepala Perpustakaan Nasional RI oleh Menteri Pendidikan Nasional RI hingga sekarang.
Banyak gagasan yang ingin diwujudkan. Diantaranya, menambah jumlah perpustakaan hingga pedesaan. Juga memodernisasi seluruh perpustakaan di tanah air. Semoga gagasan-gagasan tersebut bisa terwujud.
Robinson Simarmata