Menuju Swasembada Gula

Visi pembangunan Prov Jateng  2008-2013 yaitu terwujudnya Masyarakat Jateng Yang Semakin Sejahtera, merupakan prioritas tertinggi yang akan dicapai melalui 6 (enam) misi pembangunan. Misi kedua adalah pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dalam arti luas dengan melalui sapta usaha tani, pemberdayaan UMKM dan industry padat karya. Sehingga di bidang pertanian inilah Pemprov Jateng berusaha maksimal untuk lebih meningkatkan produksi pertanian termasuk di dalamnya produksi pertanian tanaman tebu.

Kondisi potensi luasan lahan tebu di Prov Jateng tahun 2009 tercatat seluas 56,5 hektare dengan produksi gula mencapai 227,215 ton. Tahun 2010 luas lahan tebu menjadi 58,5 hektare dengan produksi gula 237,910 ton. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, maka produksi gula di Jateng meningkat 10,695 ton (4,71%), namun apabila dibandingkan dengan target produksi gula 2010 sebanyak 280 ton, maka realisasi produksi gula 2010 terdapat sisa kurang sebanyak 50 ribu ton. Jika diperhitungkan dengan kebutuhan riil gula di Jateng sebanyak 360 ribu ton, maka realisasi produksi gula sebesar 237,910 ton tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan gula di Prov Jateng (terdapat sisa kurang produksi gula sekitar 130 ribu ton per tahun).

 

Faktor penyebab produksi gula di Jateng tahun 2010 ini kurang maksimal, sebagai akibat dari anomali cuaca atau cuaca ekstrim yang terjadi selama satu tahun ini. Kondisi cuaca hujan yang tinggi menyebabkan tanaman tebu akan lebih banyak mengandung air, karenanya rendemen tebu menjadi turun drastis. Target rendemen yang diharapkan untuk mencapai swasembada gula berkisar antara 7,5 -  8% namun dalam kenyataannya rendemen tebu hanya mencapai 3 – 3,5% sehingga ketika diproduksi tanaman tebu tidak banyak menghasilkan gula.

 

Guna memenuhi kebutuhan gula di Jateng, maka Gubernur mentargetkan swasembada gula di Jateng tahun 2013. Swasembada gula tersebut cukup berat karena dari 13 pabrik gula yang ada di Jateng, hanya ada 5 pabrik gula yang masih berproduksi, 3 pabrik milik swasta dan 2 milik pemerintah. Kecuali itu swasembada gula harus didukung beberapa faktor antara lain: perluasan lahan, peremajaan pabrik dan kemauan petani menanam tebu. Jika ketiga faktor tersebut tidak dapat dipenuhi, maka berat bagi Jatang untuk bisa mencapai target swasembada gula 2013.

 

Sejalan dengan kebijakan Jateng menuju swasembada Gula tahun 2013, Pemprov Jateng mengupayakan hal-hal sebagai berikut: Pertama, perluasan areal perkebunan tebu pada tahun 2013 direncanakan mencapai 65.000 ha dengan pentahapan akselerasi realisasi luasan lahan tebu tahun 2011 seluas 59. 000 ha, tahun 2012 seluas 63. 000 ha, dan tahun 2013 menjadi 67. 000 ha. Dengan areal tanam seluas 67.000 ha, diharapkan dapat memproduksi 5 (lima) juta tebu dengan rendemen 8,5%, yang apabila diolah dapat menghasilkan 402.000 ton gula.

 

Kedua, pembangunan pabrik gula. Untuk percepatan pencapaian target produksi 402.000 ton gula tersebut, Pemprov Jateng akan mendirikan 2 (dua) pabrik gula masing-masing di Kabupaten Blora dan Kab Purbalingga. Kebutuhan lahan tanaman tebu idealnya per pabrik gula seluas 100.000 hektar. Rencana investasi di Blora diharapkan dapat menambah produksi sekitar 42.000 ton gula dari lahan 12.000 ha, dan Kab Purbalingga akan menghasilkan 25.000 ton gula dari lahan seluas 8.000 ha. Pabrik gula di Blora maupun Purbalingga direncanakan mulai dibangun pada April 2011.
Ketiga, pengalokasian anggaran. Untuk merealisasikan swasembada gula 2013 tersebut, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 22,677 milyar bersumber dari APBN dan APBD Prov Jateng melalui program swasembada gula nasional. Dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan bantuan sarana dan produksi, intensifikasi tanaman tebu, pembukaan lahan baru, dan revitalisasi pabrik gula.

 

Jika swasembada gula Jateng dapat terealisasi sebagaimana direncanakan, maka kebutuhan gula di Prov Jateng akan dapat terpenuhi dan bahkan Jateng bisa menjadi penyangga kebutuhan gula di tingkat nasional, sehingga Pemerintah tidak lagi menempuh kebijakan import gula dari luar negeri. ***(Agus-Lifestyle)
Posted by on Feb 22nd, 2011 and filed under Laporan Utama. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or trackback to this entry from your site

Leave a Reply

Refresh Image
*