ATFG-8 Penyembuhan Tanpa Obat, Tanpa Jamu & Bukan Mejik

Kita semua menyadari bahwa penggunaan obat-obatan modern yang dalam proses produksinya menggunakan bahan kimia, di samping belum sepenuhnya mampu secara tuntas mengatasi   berbagai   macam  penyakit, berbagai penyakit juga berkembang semakin sulit untuk disembuhkan dengan obat yang sudah ada. Padahal untuk memperoleh satu obat harus melalui proses penelitian yang lama, dengan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya, biaya berobatpun menjadi semakin mahal. Disamping itu, adanya efek samping dari obat-obatan modern, bisa merusak organ-organ lain yang apabila terjadi akibatnya bisa fatal. Karena itulah para penderita penyakit banyak yang akhirnya memilih jalan lain kembali ke cara tradisional dalam upaya mencari kesembuhan. Sudah    tentu   dengan harapan dapat sembuh dalam waktu singkat dan biaya yang murah.
Banyak disebutkan oleh pakar-pakar medis bahwa pengobatan tradisional hanya berdasarkan empiris, tidak memerlukan penelitian sebagaimana diwajibkan dalam metoda modern, maka biaya proses penyembuhan penyakit pun dapat lebih murah. Tentang manfaat pengobatan tradisional disadari sepenuhnya oleh para wakil rakyat di negeri ini  sehingga pemerintah menetapkan bahwa pengobatan tradisional yang nyata-nyata bermanfaat dan aman bagi kesehatan akan dilibatkan dalam system kesehatan nasional.
Dalam usaha meningkatkan peran Pengobat Tradisional (BATRA), pemerintah telah membentuk wadah yang dinamakan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T), sebagai sarana pembinaan yang antara lain dengan cara menyelenggarakan berbagai seminar khusus bagi BATRA. Akan tetapi materi yang dibahas di setiap seminar tersebut masih tentang herbal atau ekstrak tentang tumbuhan yang berkhasiat obat. Ak-hirnya ATFG-8 bersyukur karena SP3T bekerjasama dengan Bagian Penelitian Fakultas Kedokteran UNPAD (QUE SUB PROJECT) telah mengadakan diskusi khusus dengan pokok bahasan tentang ATFG – 8 menyangkut metoda atau cara penyembuhan. Diskusi ini dihadiri oleh semua bagian rumah sakit Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran UNPAD, Maranatha, UNJANI, Farmasi ITB, Kanwil Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Pemkot Bandung serta Pengurus S P 3 T. Dari Farmasi ITB menyampaikan informasi bahwa mengkonsumsi jamu tanpa melalui proses penelitian, tetap dikhawatirkan terdapat efek samping yang berbahaya. Apalagi banyak disinyalir adanya campuran obat kimia. Oleh karena itu, kehadiran ATFG-8 (Alat Terapi Fisik Gondo Seri-8)  yang   dalam   proses  pe-
nyembuhannya tidak menggunakan obat, jamu, suntik, operasi, dan bukan mejik, mendapat sam-butan sangat memuaskan.
Awal mulanya pada tahun 1992, Sugondo (di Yogyakarta mendapat gelar K M T. Gondohus odo) yang akrab dipanggil Pak Gondo diangkat sebagai Kepala Seksi Diklat Balai Pendidikan dan Latihan Profesi Tenaga Sosial, Departemen Sosial RI di Lembang Bandung. Satu saat Pak Gondo menjumpai peserta latihan yang selama 4 hari karena sakit tidak masuk kelas, padahal obat dari dokter PUSKESMAS sudah habis. Saat  didatangi  di  kamarnya ter-
nyata mengaku menderita pe-nyakit darah tinggi, sulit tidur, telinga mendengung, kolesterol, asam urat tinggi, dan badan terasa panas dingin sehingga harus memakai selimut 3 lapis. Pak Gondo secara refleks memegang jari-jari kakinya sambil diplintir-plintir kiri kanan. Tanpa diduga, peserta latihan tersebut bilang bahwa tangan Pak Gondo luar biasa, karena badan yang semula panas dingin langsung berkeri-ngat dan rasa pusing pun mulai menghilang. Selanjutnya banyak menanyakan tentang asal usul kemampuan yang dimilikinya. Dalam pembicaraan terungkap bahwa faktor keturunan yang paling dominan, karena almarhumah neneknya dulu berprofesi sebagai paraji, juga merangkap sebagai tukang urut, tukang pijat, tukang suwuk dan tukang sembur. Akhirnya Pak Gondo disarankan untuk mengamalkan kemampuan ini, kalau tidak diamalkan maka ilmu ini bisa hilang untuk seterusnya.
Semenjak peristiwa itulah pasien mulai berdatangan. Semakin lama semakin banyak, sehingga tangan Pak Gondo merasa lelah. Secara kebetulan selain bertugas di DIKLAT, Pak Gondo juga pernah kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi di Bandung walau hanya 2,5 tahun, banyak menjumpai istilah- istilah yang mendorong Pak Gondo berpikir bagaimana cara mengatasi agar tangan tidak cepat  lelah. Istilah kerennya:  PROBLEM SOLVING. Kemudian timbul gagasan  membuat alat bantu terapi. Alat bantu terapi yang pertama belum merasa puas, maka dibuatlah yang ke-2, ke-3 dan seterusnya sampai seri yang ke-7. Hingga tahap ini sebenarnya pak Gondo sudah cukup puas. Namun suatu ketika ada seorang pasien yang bercerita bahwa pernah diterapi dengan batu dari ARAB. Sebelum digunakan batu tersebut direbus kemudian satu-persatu diambil, dibungkus kain dan digunakan sebagai alat terapi. Pak Gondo langsung teringat, almarhum neneknya dulu sering menggunakan abu panas dari tungku memasak di dapur, dibungkus dengan beberapa lapis daun pisang, kemudian dibungkus kain selanjutnya digunakan sebagai alat terapi terutama apabila ada pasien yang mengalami bengkak atau ngilu di lututnya. Pak Gondo berkeyakinan bahwa rasa hangat bermanfaat membantu proses penyembuhan penyakit.
Sudah menjadi suratan Tuhan Yang Maha Pengasih, pak Gondo pernah dibawah bimbingan Kanwil Departemen Perindustrian selama 6 tahun membuat alat-alat listrik, sehingga memiliki pengetahuan tentang listrik, kabel, sekring, elemen, isolator, volt meter dan beberapa komponen elektronik yang apabila dirangkai dapat menghasilkan rasa hangat. Maka lahirlah Alat Terapi Fisik Gondo seri ke-8.
Pasien pertama dari Alat Terapi Fisik Gondo Seri ke-8 ini adalah seorang ibu guru yang menderita komplikasi selama 18 tahun mulai dari susah tidur, darah tinggi, telinga mendengung, maag, jantung koroner, sakit pinggang, keputihan, ambeien, tidak kuat jalan, serta telapak tangan dan kaki selalu berkeringat. Setelah menjalani empat kali terapi sudah merasa sehat. Diperiksakan secara medis melalui uji tread mill dan EKG, terutama penyakit jantung koronernya, dinyatakan sembuh bahkan dapat berjalan 6 Km tanpa ada gangguan apapun. Mendengar laporan demikian pak Gondo berpikir, mungkin alat ini sudah sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Oleh karena itu pak Gondo melaporkan penemuan ini ke Kanwil Departemen Kesehatan Jawa Barat dengan harapan dapat pengakuan formal dari pemerintah. Karena terbukti dengan alat ini berbagai macam penyakit termasuk penyakit berat yang semula sulit disembuhkan dengan metoda barat maupun metoda timur dapat disembuhkan dalam waktu singkat bahkan tanpa bantuan obat, jamu, suntik, operasi dan bukan mejik. Oleh karena itu biayanya pun menjadi sangat murah. Memperhatikan cara kerja alat ini dan dicobakan kepada beberapa karyawan Kanwil Dep. Kes. Jawa Barat, terbukti dalam waktu kurang dari 10 menit gangguan migrain, tangan kesemutan dan sakit pinggang langsung terasa sembuh.
Oleh bagian Fisioterapi cara kerja dengan rasa hangat, tekan, gelinding, gitek dan tusuk dinilai mengandung tiga unsur. Rasa hangat dianggap sebagai unsur fisio terapi. Bahkan unsur ini dinilai lebih sempurna dibandingkan dengan cara modern karena hangatnya dapat sekaligus diterapikan secara fisik. Terapinya dilakukan mulai ujung kaki sampai kepala. Dengan perlakuan seperti ini unsur refleksi di dalam tubuh sebanyak 365 titik dapat diterapi secara menyeluruh. Di sepanjang tulang belakang terdapat banyak titik akupuntur terapinya dengan cara ditusuk. Sehingga alat ini mengandung unsur fisioterapi, refleksi dan akupressure. Maka bagian fisioterapi mengusulkan agar alat ini diberi nama. Lahirlah nama ATFG-8 singkatan dari Alat Terapi Fisik Gondo seri – 8. Terapi ATFG-8 ini sebaiknya dilakukan 4 kali jarak 7 hari, ditambah 4 kali jarak 2 minggu, selanjutnya terapi pencegahan cukup 1 bulan sekali. Berdasarkan teori medis bahwa diusia 35 tahun, kondisi sel-sel tubuh sudah mulai menurun fungsi-fungsinya. Apalagi yang mempunyai keturunan diabetes, sudah perlu terapi pencegahan.Saat ini ATFG-8 telah memiliki hak paten, desain, merk dan hak cipta dari Departemen Kehakiman dan HAM RI dan telah membuka cabang terapi ATFG-8 dari Aceh sampai Jayapura di 88 kota, dilayani oleh lebih dari 450 karyawan terlatih.

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

One Response to ATFG-8 Penyembuhan Tanpa Obat, Tanpa Jamu & Bukan Mejik

  1. Doni Gunawan

    Dengan Hormat,
    Tolong bisa informasi di mana kami dapat membeli alat terpai pak Gondo ATFG 8 ?Tolong bisa informasi alamat dan kontak secara lengkap, terima kasih.

    Hormat kami,

    Doni Gunawan

    Reply

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: