Bekerja di tempat yang baru jadi bagian resolusi Anda tahun ini? Meski Anda keluar dari tempat lama Anda, bukan berarti Anda lepas dari masalah di kantor baru. Coba ingat-ingat, saat awal bekerja dulu, Anda pasti juga cemas karena belum tahu suasana seperti apa yang akan Anda hadapi. Nah, di kantor baru nanti, modal keberanian untuk keluar dari zona nyaman di kantor lama saja ternyata tak cukup menjadi amunisi untuk ‘menaklukkan’ para penghuni kantor baru yang kadang tidak ‘ramah’. Bisa jadi, adaptasi kilat harus menjadi satu-satunya solusi.
Beda Divisi
Pindah ke divisi baru yang masih tidak terlalu jauh dengan pekerjaan lama sebenarnya mudah diatasi dengan mempelajari deskripsi kerja. Meski begitu, Anda pun tetap perlu berjaga-jaga. Karena, bisa saja beda divisi, beda pula gayanya. Karena itu, Anda perlu mencari tahu terlebih dulu dari rekan-rekan kerja lain di divisi tersebut.
Tantangannya akan lebih sulit, jika Anda benar-benar banting setir dan harus nyemplung ke bidang karier yang sama sekali berbeda. Misalnya, pada pekerjaan sebelumnya Anda lebih banyak berada di belakang meja, sedangkan pekerjaan baru mengharuskan Anda berinteraksi dengan banyak orang. Anda perlu mempelajari berbagai keterampilan baru, seperti memperluas networking, lobbying, negosiasi dan public speaking.
Itu artinya, Anda harus bekerja ekstra keras. Terkadang, alam bawah sadar Anda ternyata ‘menolak’, ketika tahu pekerjaan tersebut sebenarnya tak terlalu sesuai dengan kepribadian. Namun, pandanglah hal ini sebagai kesempatan untuk belajar hal-hal baru, sambil mencari apa saja yang harus dilakukan agar berhasil menaklukkan tantangan tersebut. Jadikan keinginan kuat sebagai modal dasar Anda agar tak mudah menyerah.
Beda Budaya Kerja
Bila budaya di kantor baru jauh berbeda dari kantor lama, misalnya, dalam cara berpakaian, aturan absen yang ketat, atau pembatasan browsing internet, tentu Anda akan menghadapi masa-masa awal yang tidak mudah. Apalagi, jika Anda sudah terbiasa dan sangat menikmati budaya kantor lama yang jauh lebih santai dan terkesan ‘seru’.
Mau tak mau, Anda harus siap menyesuaikan diri dengan budaya di perusahaan baru tersebut. Ada beberapa orang yang terampil dalam beradaptasi, bisa berbusana sesuai tuntutan, dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyelaraskan kebiasaan. Tapi, bagaimana jika adaptasi Anda tergolong cukup lambat?
Agar Anda tetap bisa bekerja dengan nyaman tanpa merasa ‘terpenjara’, situasi ini bisa diakali dengan menciptakan situasi yang mendukung produktivitas bekerja. Mulailah dengan memilih warna baju yang Anda sukai. Untuk mengurangi ketegangan, pasang musik dengan menggunakan fasilitas headset pribadi, tentunya. Jika perlu, bawa modem atau manfaatkan smartphone untuk browsing di internet dan chatting. Semuanya sah-sah saja, asal tidak mempengaruhi produktivitas kerja Anda dan mengganggu rekan kerja. ***
Recent Comments