Mikhail Kalashnikov, desainer senjata untuk Uni Soviet yang namanya diabadikan sebagai nama senjata api paling populer di dunia AK-47, meninggal di usia 94 tahun. Juru bicara Republik Urmurtia, di mana ia tinggal, mengatakan Kalashnikov meninggal dunia hari Senin (23/12) di kota kelahirannya, Izhevsk, di dekat Pegunungan Ural.
Kalashnikov sering dikaitkan sebagai penyebab kematian jutaan orang akibat perang akibat penemuannya yang dikenal sangat sederhana namun punya daya tahan tinggi ini. Senjata temuannya juga dijadikan simbol dari perlawanan terhadap otoritas resmi di suatu negara, melawan kecanggihan teknologi senjata buatan Barat, namun di sisi lain dicap pula sebagai senjata kaum teroris dan bandit.
Meski begitu, dengan tenang Kalashnikov menyatakan secara pribadi tidak terganggu oleh kontribusinya di banyak pertumpahan darah.
“Saya tidak memberikannya ke tangan para teroris dan bandit. Bukan kesalahan saya bila itu telah menjamur ke seluruh dunia,” kata Kalasnikov di tahun 2006 seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald.
“Saya selalu tidur nyenyak. Tapi para politisi-lah yang harus disalahkan sebab gagal untuk mencapai kesepakatan dan terdorong untuk menggunakan kekerasan,” kata Kalashnikov, tahun 2007 lalu.
Seperti dilansir stasiun televisi FOX News, Selasa (24/12), senapan AK-47 (Avtomat Kalashnikov 1947) telah disukai oleh para gerilyawan, teroris, dan tentara di banyak negara. Diperkirakan seratus juta senjata ciptaannya telah tersebar di seluruh dunia, dan telah digunakan dalam setidaknya 40 dari 60 konflik bersenjata besar sejak tahun 1945. Hal ini juga disebutkan oleh Alexander Uzhanov, sesama rekan di Akademi Ilmu Militer di Moskow, yang menulis biografi Kalashnikov (2009). Lebih dari 100 juta AK-47 telah terjual di seluruh dunia, dan setengah dari mereka palsu!
Sejak usia 20
Mikhail Kalashnikov merancang senapan serbu AK-47 pada tahun 1947 ketika berusia 20 tahun. Meski ada yang meyakini bahwa Kalashnikov, si putera petani Siberia, tidak tamat sekolah dan merancang senjata AK-47 ketika dalam perawatan dari cedera yang dialami dalam Pertempuran Bryansk tahun 1941 melawan pasukan Nazi. Tidak sampai tahun 1947, AK-47 telah diperkenalkan untuk digunakan sebagai senjata resmi militer Soviet.
Kokoh dan dapat diandalkan. Itulah dua kata yang pas untuk AK-47 yang dapat menembakkan 600 peluru per menit dan sangat mudah untuk merakit itu dengan mata tertutup. Tak heran bila tentara dan anak-anak di daerah konflik Afrika terlihat membawa senapan ini.
Bila dilihat dari segi marketing, AK-47 adalah sebuah brand yang bisa dibilang tua tapi memiliki konsumen loyal dari berbagai segmen usia dan terus memiliki potensial customer selama konfilik masih ada di dunia.
Kalashnikov telah dipuji oleh banyak pemimpin Rusia sepanjang karirnya, dan menerima penghargaan Pahlawan Rusia atas rancangannya itu. Presiden Rusia Dmitry Medvedev bahkan mengakui bahwa AK-47 adalah brand nasional terbaik negara itu. Walaupun tentu saja, brand ini jauh dari spirit humanisme. Yang belum banyak diketahui, Kalashnikov tidak pernah mendapat keuntungan finansial dari senjata AK-47, yang tidak pernah dipatenkan itu. ***
Recent Comments