Jenang Mubarokfood 101 Tahun Berkiprah

Kantor Jenang Mubarok

Pada tahun 1910, jauh sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia dalam genggaman, sebuah perusahaan rumah tangga atau istilah kerennya home industry, telah berdiri di Kudus, Jawa Tengah. Usahanya bergerak dalam pengolahan makanan cemilan berupa jenang. Sasaran pembelinya adalah para tamu dari luar kota yang datang berziarah ke makam Sunan Kudus. Kini jenang Mubarok menjadi salah satu ikon Kota Kudus.  Bahkan sudah menjadi kebanggaan bangsa karena produknya telah menembus pasar mancanegara.

Alkisah, jenang Kudus Mubarok didirikan oleh Ibu Hj. Alawiyah pada tahun 1910. Awalnya hanya cemilan bila ada hajatan keluarga. Tapi karena banyak orang memuji kelezatannya,  Ibu Hj. Alawiyah, mulai terpikir menjual kepada peziarah dari luar kota yang datang ke makam Sunan Kudus. Itu sebabnya pemasarannya pun hanya sekitar area yang sekarang dikenal sebagai tempat parkir Masjid Menara “Al-Aqsho”.
Sekitar tahun 1942 kelangsungan usaha sehari-hari dilanjutkan oleh putranya H. Achmad Shochib. Ditangan generasi kedua ini, usaha makin berkembang dan mulai diproduksi secara massal. Bahkan sudah memiliki badan usaha yaitu Perusahaan Jenang Sinar Tiga Tiga (PJ. Sinar Tiga Tiga). Sinar Tiga-Tiga diambil dari alamat pemiliknya yang berada di Jl. Sunan Muria No. 33.
Karena pesaing mulai bermunculan, tahun 1975  H. Achmad Shochib meluncurkan tiga merk baru, yaitu: Mubarok, Mabrur, dan Viva. Merk-merk baru tersebut terbukti mampu menjadi trend setter, utamanya merk Mubarok.
“Kami sangat salut dengan orang tua kami yang kreatif, inovatif, dan visioner dengan membuat merek usaha. Padahal kesadaran yang demikian masih sangat minim di jaman itu,” kata Drs. Moh Mufid, Apt, Komisaris Mubarokfood Cipta Delicia (MCD). Sekedar catatan bagi pembaca, Drs. Moh Mufid, Apt adalah menantu tertua dari almarhum H. Achmad Shochib.
Pada tahun 1992, H. Achmad Shochib yang telah sepuh menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada putranya H. Muhammad Hilmy, SE sebagai sebagai Direktur Utama. Ditangan alumni FE UII Yogyakarta dan juga alumni Pondok Modern Gontor Ponorogo ini perusahaan makin berkembang dan kemudian merubah nama perusahaan menjadi Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) dimana dalam perjalanannya menerapkan sistem manajemen modern sebagaimana layaknya perusahaan besar.

TASYAKURAN 1 ABAD
Dalam rangka tasyakuran 1 abad MCD, mulai Januari hingga Desember 2010 lalu, perusahaan ini menyelenggarakan berbagai kegiatan. Baik bersifat sosial, seni, olah raga, keagamaan, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, dll. Salah satu acara yang mendapat perhatian dari halayak luas adalah pameran kaligrafi Islam yang diikuti banyak seniman lokal yang berprestasi nasional dan ASEAN. Selain itu, dalam nada dan dakwah, sengaja diundang KH Zainuddin MZ yang dikenal sebagai dai sejuta umat dan artis papan atas Hj. Neno Warisman. “Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Dan atas keseriusan MCD mengembangkan usaha, perusahaan ini telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, kalangan pers, termasuk Penghargaan Nasional UPAKARTI 2007 Kategori IKM Modern dari Presiden RI,” kata suami dari Hj. Sholichatun ini.
Oki/Rosi

Posted by on Feb 19th, 2011 and filed under Bisnis. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response by filling following comment form or trackback to this entry from your site

Leave a Reply

Refresh Image
*