SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bakti Semarang

Siap Membawa Siswa Terbang Tinggi

Perhatian pemerintah terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) makin meningkat dari tahun ke tahun. Sebab lulusan SMK diyakini lebih siap masuk pada dunia kerja. Salah satu sekolah kejuruan yang banyak diminati masyarakat Kota Semarang adalah SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bakti, yang beralamat di Jl. Jembawan Raya No. 20, dekat Lanud Ahmad Yani, Semarang Barat.

SMK yang dikelola Yayasan Persit “Kartika Jaya” berdiri tahun 2002 sebagai bukti kepedulian para purnawirawan Angakatan Darat untuk bisa menyumbangkan ilmunya kepada generasi penerus. “Kami memiliki 2 (dua) program study, yaitu Air Frame & Powerplant (AFP) atau teknisi rangka dan mesin pesawat terbang. Dan Aircraf Electrical Avionik atau Kelistrikan Pesawat Udara (KPU),” terang Letkol (Purn). H. Parsianto, Kepala SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bakti kepada LIFESTYLE.

Masih menurut penjelasan perwira kelahiran Ngawi Jatim tahun 1946, saat pertama kali dibuka jumlah siswa hanya 40 orang. Namun minat masyarakat terus meningkat, sehingga memasuki tahun ke-8, jumlah siswanya mencapai 378 orang.

Keunggulan SMK yang dikelola Yayasan Kartika Jaya ini, seluruh pesawat milik TNI AD boleh digunakan siswa-siswi STM Penerbangan untuk praktek, baik yang ada di hanggar Pusdik Bandara A. Yani maupun di Skadron. Itu sebabnya, lulusan SMK Penerbangan Semarang memiliki keahlian memadai sebagai bekal mencari pekerjaan maupun masuk TNI/Polri.

“Lulusan sekolah kami biasanya tidak terlalu lama menganggur. Karena keahlian bidang ini masih dibutuhkan banyak perusahaan penerbangan. Dan bila dilihat dari keterserapan lulusan yang murni masuk penerbangan, baik milik TNI maupun sipil mencapai 40%. Lainnya ada yang melanjut ke Sekolah Tinggi Penerbangan ada yang masuk TNI/Polri. Bahkan ada 2 orang berhasil masuk perwira TNI AU,” kata Letkol (Purn) H. Parsianto.

TIDAK TERLALU MAHAL

Ditanya biaya sekolah di SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bakti, Kepala Sekolah mengatakan, bila dibandingkan dengan sesama SMK swasta di Kota Semarang, biaya sekolah di tempat ini tidak mahal. “Misalnya, bila dibandingkan dengan SMK Kesatrian saja kami lebih murah. Karena kami hanya menarik uang sekolah Rp 240.000 per bulan, sudah termasuk biaya praktek dan bahan praktek. Untuk kelas X memang sekarang Rp 250.000 per bulan,” kata suami dari Hj. Sri Murtanti.

Ayah dari 4 anak ini tidak membantah masih ada dana lain, yaitu pembelian seragam siswa yang jumlahnya lumayan besar. Karena ada seragam upacara, seragam untuk upacara besar, ada seragam PDH, Pramuka, seragam prakterk, training untuk olah raga.

Menjawab pertanyaan apakah guru-guru pengajar umumnya Penerbang TNI-AD, Letkol (Purn) H. Parsianto mengatakan ada yang dari sipil maupun Penerbang Angkatan Darat. “Saya sendiri memang berlatar belakang TNI, bukan lulusan IKIP. Setelah lulus STM Negeri Madiun Jatim jurusan Teknik Mesin Umum langsung diangkat menjadi Sersan Mayor TNI AD tahun 1967. Selama menjadi tentara, saya fokus di Penerbang khususnya teknisi Pesawat terbang dan jadi guru bidang teknisi untuk tentara. Tapi banyak juga guru disini berlatar belakang pendidikan guru,” ujarnya.

PEREKRUTAN SUDAH DIMULAI

Sekarang pendaftaran calon siswa sudah dibuka. “SMK Penerbangan menerima siswa dari seluruh Indonesia. Kami siap mendidik putra-putri terbaik bangsa dari Kota Semarang, luar kota Semarang bahkan dari luar Pulau Jawa sekalipun,” kata mantan Wadan Lanud Utama A. Yani ini. Robinson Simarmata

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...70000