Kaya Bahan Tambang & Panas Bumi Banjarnegara Pro Investasi

Bagi Bupati H. Sutedjo Slamet Utomo, SH, MHum, momentum inii hendaknya menjadi tonggak untuk kemajuan

 daerah Banjarnegara. “Kami mengajak kepada semua pihak, baik itu tokoh agama, ormas dan masyarakat luas termasuk insan pers, mari ciptakan kebersamaan untuk membangun daerah Banjarnegara,” ka

tanya saat berbincang-bincang dengan Lifestyle. Hal yang perlu dipahami, khususnya bagi warga Banjarnegara, lanjut Bupati, adalah mengenai profile daerahnya sendiri. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah memiliki topografi yang unik. Terdiri dari pegunungan yang memiliki potensi b

eragam, baik itu pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata dan potensi unggulan lain yakni sektor pertambangan dan energi terbarukan.
Sektor pertambangan (Galian C) yang beragam merupakan modal Banjarnegara ke depan. Kemudian potensi Panas

Bumi di Dataran Tinggi Dieng (DTD), Wanayasa, Pejawaran dan Kalibening kiranya layak untuk dieksploitasi guna menambah daya listrik yang sudah ada. Banyaknya terjunan air sungai di Banjarnegara juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Hal inilah yang kemudian menjadi kebijakan Bupati Banjarnegara H. Sutedjo Slamet Utomo SH, MHum dan Wakil Bupati Drs. H. Hadi Supeno, MSi dalam menentukan arah pembangunan Banjarnegara 5 tahun ke depan. Seiring visi yang di tentukan yakni Terwujudny

a Banjarnegara yang Mandiri dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera dan Berakhlak Mulia.
Kemudian untuk menentukan arah pembangunan, Bupati menetapkan 6 kebijakan, 1 diantaranya adalah Me

wujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Berbasis Pertanian dan Potensi Lokal yang Berdaya Saing. Dan sektor ini masuk dalam program unggulan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan agribisnis (pembangunan bidang perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan).
Selain sektor pertanian, pembangunan daerah juga diarahkan pada pengembangan potensi lain seperti industri, perdagangan, pertambangan dan pariwisata. Namun demikian arah kebijakan tahun pertama lebih dititik beratkan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan yang bersih, kualitas pendidikan dan kesehatan penduduk serta masalah penanganan kesejahteraan sosial. Disamping itu pembangunan tahap pe

rtama difokuskan pada peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat berbasis pertanian, UKM, pariwisata dan infrastruktur jalan dan jembatan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama di pedesaan.
Walaupun telah ditetapkan arah pembangunan tahap pertama, namun untuk mempercepat pembangunan di Banjarnegara, Bupati melakukan berbagai terobosan diantaranya mengaktualkan potensi pertambangan yang ada. Bahkan dalam rangka meningkatkan kegiatan investasi, Bupati menyatakan akan memberikan kemudahan kepada investor yang datang ke Banjarnegara, khusus untuk bidang pertambangan maupun idustri lainnya. “Banjarnegara memiliki tambang Marmer, Feldspar, Trass, Batu Lempeng, Batu Granit dan masih banyak yang lain. Banjarnegara pro inv

estasi, sehingga kami sudah berkomitmen akan memberikan kemudahan kepada investor yang serius menamankan modal di Banjarnegara,” kata H Sutedjo Slamet Utomo SH, saat berbincang-bincang dengan lisfetyle beberapa waktu yang lalu.
Di bidang industri, Banjarnegara juga memiliki produk beragam seperti kerajinan bambu, keramik dan batik. Bahkan saat ini tengah dibangun pabrik kerajinan aksesoris wanita di Purwonegoro dan bulu mata di Madukara dengan serapan tenaga kerja lebih kurang 3000

orang. Perusahaan sejenis juga telah berdiri di Bawang Banjarnegara. Kemudian hal lain yang menarik untuk diketahui masyarakat adalah konsep Serayu berada di Tengah Kota Banjarnegara. Untuk mewujudkan komitmen ini telah ditempuh melalui, (1). Menjadikan Sungai Serayu sebagai kekuatan daya dorong perekonomian Kabupaten Banjarnegara dengan membuka jalur-jalur akse

s pintas dari wilayah selatan ke arah utara sungai. Hal ini akan direalisasikan dengan dibangunnya beberapa jembatan di Sempol (Sigaluh), dan Kenteng -Parak

ancanggah.
Kemudian (2) membuat Blue Print (site plant) Serayu River Tourisme yang menempatkan Sungai Serayu mulai dari Desa Tunggoro hingga Bendungan Panglima Sudirman guna perencanaan sektor pariwisata dan sektor lainnya. (3). Melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang tepi sungai untuk dapat memahami pentingnya Sungai Serayu sebagai kekuatan sosial ekonomi dan budaya Banjarnegara serta diharapkan masyarakat ikut serta membangun, menjaga dan melestarikannya sebagai potensi daerah.
Keunggulan Sungai Serayu sudah ter

bukti dengan memberikan manfaat bagi masyarakat seperti berdirinya Bendungan Panglima Besar Jendral Sudirman, pengairan teknis, arung jeram, dan beberapa obyek wisata yang tumbuh di sepanjang Sungai Serayu. Meskip

un ada kendala yang dihadapi diantaranya adalah telah tumbuhnya beberapa bangunan dan tempat usaha yang tidak memperhatikan DAS dan keserasian peruntukannya.
Kemudian terkait komitmen perusahaan yang berinvestasi di Banjarnegara, Bupati menjelaskan, khusus PLTA Mrica (PT Indonesia Power, sudah memberikan kontribusi ke daerah berupa pajak air permukaan yang setiap tahunnya lancar, retribusi izin gangguan (HO) setiap 5 tahunan dan memberikan dana CSR (Corporate Social Res
ntibility). po

Sedang untuk PT Geo Dipa Energy Unit Dieng Banjarnegara sebagian kecil sudah memenuhi kewajiban retribusi perizinan terutama, bangunan baru yaitu izin mendirikan bangunan, dan memberikan dana pengembangan masyarakat sekitar. Dana tersebut langsun

 
g diberikan kepada masyarakat (dikoordinasi Pemkab) dan setiap tahun jumlahnya meningkat. Sementara untuk pembagian pajak dan iuran produksi hasil panas bumi belum. Oleh karena itu pihaknya terus berusaha dan melakukan pendekatan dengan Kementerian ESDM agar permintaan Pemkab Banjarnegara segera direalisasikan. Muchlas

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: