Usaha Kecil Menengah Tak Terpengaruh Pasar Global

Melimpahnya hasil alam yang ada di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menjadi modal sangat penting bagi para pengusaha  kecil menengah di wilayah ini. 

Tantangan pasar global Asia tahun 2015 mendatang tampaknya memang harus dihadapi. Walaupun produk dari berbagai Negara telah membanjiri hingga pelosok Indonesia, tidak terkecuali Banjarnegara, namun keberadaan mereka tetap eksis bahkan semakin maju dan memiliki daya saing.
Ini semua karena pemerintah setempat intens melakukan pembinaan. Pada tahun 2013 misalnya, pemerintah melalui Dinas Perindagkop dan UKM melakukan fasilitasi pemberdayaan sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM melalui bantuan alat industri dan sarana perdagangan, standarisasi produk UMKM, dana bergulir, rehabilitasi pasar, revita-lisasi pasar tradisional.
Bahkan Kabupaten Banjarnegara memperoleh penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM berupa Kabupaten Pemerintah Koperasi Tahun 2013 berdasar Keputusan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 53/Kop/M.KUKM/XI/2013 tertanggal 15 November 2013 dan mendapatkan penghargaan Gubernur Jawa Tengah karena Keberpihakan Bupati terhadap Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa Tengah tahun 2013.
Bantuan permodalan juga terus diperkuat sesuai kebutuhan. Begitu juga dengan peran perbankan saat ini, tampak mulai bergairah. Artinya para pengusaha mikro sebagian besar telah memanfaatkan fasilitas kredit dengan suku bunga rendah dari bank-bank yang ada di daerah.
Contoh saja, industri makanan ringan ‘Suka Niki’ di Desa Gumiwang atau ‘Bara Snaks’ mereka semakin berkembang di tengah-tengah persaingan bebas saat ini. Kenapa demikian? Karena bahan baku yang dimanfaatkan adalah bahan baku lokal dari hasil pertanian yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Belum lagi, usaha lain seperti ‘rempeyek’, Keramik, Kerajinan Kayu, Kerajinan Bambu, Tatah Sungging/ Kerajinan Wayang. Kerajinan Batik Model GUMELEM, Industri Kecil Gula Kelapa, Dawet Ayu Banjarnegara, Industri Makanan Khas Daerah dan ada kecende- rungan berkembang. Di bidang industri kerajinan, Batik Gumelem di Desa Gumelem Kecamatan Susukan, hingga saat ini, terus berinovasi. Artinya mereka semakin berkembang dan mampu bersaing dengan batik lain.
Kemudian industri keramik di Purworejo Klampok, sampai saat ini mampu bertahan. Hal yang menarik dan perlu diketahui masyarakat Indonesia, di Banjarnegara saat ini telah berdiri perusahaan kerajinan Batu Marmer. Dari marmer alam yang ada di bumi Banjarnegara ini, kemudian disulap menjadi beragam jenis hiasan dan pera-bot rumah tangga dari marmer berkualitas eksport.
Ini adalah sebuah bukti bahwa, usaha lokal Banjarnegara tidak begitu terpengaruh dengan adanya persaingan goblal. Memang ada, beberapa jenis usaha yang hidup segan mati tak mau, tapi jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan mereka yang sukses.
Melihat realita ini Bupati Banjarnegara H. Sutedjo Slamet Utomo, SH, MHum mengaku lega dan berharap usaha mereka semakin mapan. Oleh karena itu Bupati mengajak semua dinas instansi terkait untuk bersinergi menciptakan iklim kondusif. Karena dengan iklim usaha yang sehat dan kondusif akan berekses besar terhadap perkembangan usaha apapun di daerah.
Terkait peran perbankan ter-hadap nasib para pengusaha ke-cil yang ada di Banjaregara, Bupati menegaskan, bahwa pasar bebas yang bakal digulirkan pada tahun 2015 mendatang tidak begitu berpe-ngaruh terhadap kelangsungan usaha produk lokal. “Sebagai penguat usaha mereka, peme-rintah telah mengalokasikan anggaran untuk membantu pengusaha kecil menengah. Disamping fasilitas lain seperti perbankan, koperasi dan lembaga keuangan lainnya,“ kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan peran perbankan dalam kaitan ini sangatlah penting. Karena untuk mendapatkan kredit (uang segar), harus melalui prosedur yang ditelah ditentukan oleh masing-masing lembaga keua-ngan.
“Bagi pemula memang terkesan ‘ribet’. Namun, semua itu bagian dari prosedur lembaga keuangan atau pihak perbankan. Di Banjarnegara, sebagian besar UKM-sudah memanfaatkan jasa bank guna mendapatkan permodalan. Namun demikian mereka masih membutuhkan pembinaan dan pantauan dari pemerintah. Kami juga telah memfasilitasi kepada pihak perbankan agar memberikan kemudahan dalam memberikan bantuan permodalan (kredit) kepada para pengusaha lokal,” kata H. Sutedjo Slamet Utomo menga-khiri perbincangan. Muchlas

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: