Wanita lulusan Fakultas Hukum Undip tahun 1991, mantan anggota dewan yang kini menjadi Ketua Bidang Hukum PDIP DPC Kota Magelang, sepertinya sedang menikmati profesinya sebagai notaris. Karena menurutnya profesi yang diraihnya tidak mudah didapat. Bahkan bukan saja menikmati, lebih dari itu, ada kepuasan batin tersendiri.
Menurut ibu dua orang anak, Kevin Mahesa Amuwadani dan Omita Maharani, profesi yang digeluti ini mengasyikkan, karena bisa bertemu dan bergaul dengan berbagai kalangan Apalagi menjadi notaris adalah cita-citanya sejak kecil.
Itu sebabnya wanita kelahiran Magelang ini benar-benar merasa nyaman dengan profesinya. Wajarlah jika ia belum punya niat untuk nyalon lagi. Buatnya, mengabdi kepada rakyat bisa pada profesi apapun, tidak harus menjadi legislatif.
Rupanya wanita yang mempunyai nama lengkap Wing Maharany Yudiati, SH, M.Kn ini, ternyata juga seorang pelaku ekonomi handal dan jeli dalam melihat peluang. Sebab usaha yang digelutinya ternyata belum dilirik oleh pelaku usaha lain. Sehingga dalam sisi berkompetisi masih leluasa.
Menurutnya saat ditemui di kantornya di Jl. Sarwo Edhie Wibowo Magelang, kegiatan usahanya lewat CV. Dewi Fortuna Glove yang bergerak dalam pembuatan sarung tangan golf khusus ini di ekspor ke Jepang, Korea dan Jerman. Usaha ini merupakan kegiatan ekonomi yang belum banyak dilakukan orang lain, sehingga juga belum banyak persaingan. Dan, yang tak kalah pentng, tidak menggeser usaha orang lain.
“Ini merupakan peluang yang menjanjikan. Karena itu saya punya obsesi, suatu saat bisa mengembangkan usaha produksi sarung tangan golf khusus untuk pasaran dalam negeri dengan kualitas yang sama baik, tetapi harga terjangkau,” harapnya.
“Dengan terwujudnya pengembangan itu, juga bisa menyerap banyak tenaga kerja. Malahan saya merasa senang kalau usaha yang saya geluti, pada akhirnya bisa menjadi tempat orang mencari kerja,“ ujar pemilik CV. Dewi Fortuna Glove yang kini memperkerjakan 60 orang karyawan.
Bicara soal bisnis dengan putri tokoh Ketua PNI Magelang ini terasa memang tak ada habisnya. Apalagi ia punya banyak relasi, sehingga selalu ada terobosan. Sejalan dengan motto yang diyakininya, bahwa teman adalah asset dan pertemanan tidak harus membedakan.
Seperti ketika mendengar banyak investor dari Jakarta yang mau hengkang, ia langsung menangkap peluang itu. Jadi, bila kini dirinya sering dihubungi investor untuk mencarikan lahan bagi industri mereka, itu bukan hal yang aneh.
Menurutnya, kini investor-investor itu kini sedang mengadakan penjajagan-penjajagan. Biasanya para investor ini menanyakan soal UMR, situasi daerah setempat, sarana transportasi dan soal RT/RW.
“Saya sendiri memang ingin menjadi jembatan atau media penghubung antara investor dan Pemerintah daerah. Karena saya juga mempunyai harapan dengan masuknya investor ke daerah ini, akan banyak tenaga kerja yang terserap,” ujar wanita yang baru saja meraih penghargaan Wanita Inspiratif. Tono
Recent Comments