Tanggal 17 Agustus 1945. Inilah momen keramat bagi segenap bangsa Indonesia. Karena pada saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir sebagai bagian komunitas negeri merdeka di dunia. Agustus lalu, Indonesia genap berusia 68 tahun. Seharusnya Indonesia menjadi negara maju. Namun kenyataan ternyata berkata lain. Pembangunan Indonesia berjalan lebih lamban ketimbang India, Singapura atau Pakistan. Padahal Indonesia lebih dulu merdeka ketimbang negeri-negeri tersebut. “Ini berarti ada sistem yang tidak berjalan. Agar bangsa ini maju, kita perlu meneladani semangat juang para pejuang kemerdekaan,” kata Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf. Mulyo Aji, MA ketika berbincang dengan LIFESTYLE.
Sukar disanggah, jasa para pahlawan memang luar biasa. Mereka rela berkorban harta benda, tenaga dan pikiran. Bahkan nyawa pun diberikan demi meraih kemerdekaan. Sayangnya besarnya pengorbanan tersebut tak sebanding dengan penghargaan yang diterima sekarang.
“Pejuang kita sampai sekarang mereka tidak pernah menerima reward. Kalaupun ada, mereka masih antri uang pensiun di kantor-kantor pos. Hebatnya mereka rela berkorban tanpa pamrih demi kita,” ujar lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang tahun 1987 ini.
Ketika berjuang, para pejuang kemerdekaan tidak mengenal perbedaan. Justru mereka bersatu dengan mempunyai satu tujuan yang sama. Sebab satu bangsa, satu bahasa dan lahir di Indonesia. Maka kemerdekaan mesti diisi dengan hal-hal yang positif.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda penerus bangsa wajib meneladani pahlawan yang bersatu dan berkorban tanpa pamrih. Mereka juga mengingatkan agar kita tidak melihat latar belakang dan perbedaan. “Mari berjuang dengan satu tujuan memajukan bangsa dan mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan. Tidak ada gontok-gontokan tapi bersatu padu,” imbuh suami Indah Wahyu Ningrum ini.
Ayah dua anak ini mengatakan, seharusnya kita bersatu ketika kasus Ambalat mencuat. Berbagai lapisan masyarakat meninggalkan perbedaan, satu sama lain bersatu padu. Semangat persatuan dan cinta tanah air menggelora kala itu. Semangat itulah yang penting dipertahankan dalam mengisi pembangunan. ***
Recent Comments