Sebanyak 6.800 paket sembilan bahan pokok (sembako) dibagikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang kepada warga kurang mampu. Pemkab setempat memastikan pembagian paket sembako tersebut tepat sasaran, karena berdasarkan pada data dari sejumlah desa di Kabupaten Magelang.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM (Disperinkop dan UMKM), Edy Susanto menjelaskan, dari jumlah 6.800 paket tersebut, 4.800 diantaranya dibagiakan melalui asosiasi BMT.
“Untuk pemilihan siapa yang berhak menerima kita pastikan dengan data desa. Dari situ kita pastikan penerima adalah warga yang benar-benar membutuhkan,” kata Edy di sela-sela kegiatan pasar murah di lapangan Drh. Soepardi, Sawitan, Kecamatan Mungkid, Senin (21/7/2014).
Dalam pasar murah yang berlangsung selama dua hari sejak kemarin hingga Selasa (22/7/2014), pihaknya juga menyediakan 2000 paket senilai Rp 50 ribu yang dijual dengan harga Rp 15 ribu.
Disamping paket sembako, juga dibagikan 600 voucher belanja gratis senilai Rp 5 ribu kepada pengunjung pasar rakyat atas partisipasi dari panitia HUT Koperasi ke 67 tahun 2014, dan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Magelang.
Menurut Edy, pasar murah menyambut lebaran diikuti oleh 38 stand antara lain, enam stand penjualan sembako murah bersubsidi, 30 stand untuk penjualan bahan penunjang kebutuhan menyambut lebaran yang berasal dari Koperasi, Asosiasi BMT, UMKM, IKM,dan kelompok usaha. Serta dua stand dari agen dan pengusaha besar pabrikan.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menjelaskan, pasar murah merupakan salah satu bentuk antisipasi kenaikan harga sembako. Karena, ujar Zaenal, setiap menjelang lebaran ketika permintaan terhadap barang, utamanya kebutuhan pokok meningkat, praktis harga juga dipastikan ikut melambung.
Dia memaparkan, di beberapa daerah terutama yang transportasinya sulit barang-barang kebutuhan pokok tidak hanya harganya yang mahal, tetapi barangnya juga tidak tersedia. Dia berharap hal ini tidak terjadi di Kabupaten Magelang.
“Meskipun ada kenaikan harga semoga masih dalam taraf yang wajar, sehingga tidak menimbulkan gejolak ekonomi yang begitu berarti. Namun demikian, kita tetap harus mewaspadai melonjaknya harga dan terbatasnya persediaan beberapa kebutuhan pokok khususnya mendekati datangnya lebaran. Karena, jika sampai harga barang kebutuhan pokok terus merangkak naik, maka dipastikan yang paling merasakan dampaknya adalah saudara kita yang kurang beruntung,” paparnya.
Zaenal juga mengajak masyarakat Kabupaten Magelang untuk mengonsumsi barang-barang dalam taraf yang wajar dan tidak perlu berlebihan. “Tidak perlu larut dalam arus konsumerisme yang berlebihan,” tandasnya.
Recent Comments