Indonesia Emas 2013

Kemacetan Jakarta sempat membuat LIFESTYLE sport  jantung. Meski sudah naik taksi, ternyata tidak menjamin untuk cepat sampai di tujuan. Demo di depan Kedubes Malaysia membuat arus lalulintas sepanjang Kuningan macet total. Syukurlah, jarum jam di pergelangan tangan menunjukkan angka sepuluh kurang sepuluh menit saat kaki menginjakkan kaki di pelataran Gedung Multivision Tower. Disiplin dan tepat waktu adalah kata kunci untuk bertemu dengan Purnawirawan TNI Jendral bintang dua ini. Penampilan Hendardji pun sangat sederhana untuk ukuran sekelasnya. Tidak sebanding dengan kemewahan kantornya yang berada di lantai 19. Meski tampil low profile dengan tutur kata yang lembut, tapi dari sorot matanya terpancar ketegasan dan kearifan seorang pemimpin.
Apalagi saat diajak ngobrol tentang karate, kelihatan enjoy meski gaya militernya masih nampak jelas. Ceritanya mengalir deras tentang penyemaian elang-elang muda yang mulai berkompetisi secara berjenjang dan merata. Baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Sehingga jangan heran kalau bibit-bibit karate muncul di seantero penjuru tanah air. Karena Piala Kasad sebagai kompetisi bergengsi digulir bergantian di tiap daerah. Sehingga dari Sabang hingga Merauke punya kesempatan yang sama. Model Pelatnas pun berkesinambungan dilakukan, meski harus merogoh kocek sendiri. Ketika KONI tertidur, PB FORKI terus mengasah diri dan mempersiapkan sedini mungkin atletnya untuk menjaga martabat bangsa dan negara.
Hal itu semakin jelas bagaimana sosok Hendardji sebenarnya seperti yang tertulis di bukunya  “Membangun Karakter Pemimpin Militer:  Janganlah memaksakan diri mencari-cari jabatan, karena jabatan itu akan mengalir dengan sendirinya dari hasil karyanya sendiri dan janganlah mencari jabatan melalui lobi-lobi karena lobi-lobi itu menang di awal kalah di akhir.”
Hendardji Soepandji dikenal sebagai tentara yang jujur. Dan mempunyai prinsip  tegas ‘Hidupku Untuk Bangsa dan Negara’.  Pengabdian dan  dedikasinya  telah dibuktikan lulusan AKABRI 1974 ini, hingga dipercaya menjadi Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) di tahun 2006 juga Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat pada 2008. Mayor Jenderal TNI Purnawirawan ini juga dikenal sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) yang pada Sea Games terakhir mengukir prestasi luar bisa dengan menyumbangkan medali emas terbanyak bagi Indonesia. Atas prestasi inilah, Hendardji dianugerahi penghargaan Pembina Olahraga Terbaik sepanjang tahun 2011. Selain memimpin militer dan masyarakat olahraga, Hendardji juga dipercaya memimpin beberapa perusahaan milik negara maupun swasta. Sebagai mantan Dirut Pusat Pengelola Komplek Kemayoran, Hendardji juga menjadi Komisaris Independen di PT. Cahaya Kalbar, Tbk (Wilmar International Group).
Hendardji menikahi Dokter Ratna Rosita, MPHM, Sekjen Kementerian Kesehatan RI, telah dikaruniai dua orang putra bernama, Adit dan Ica. Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, SH lahir di Semarang, 10 Februari 1952. Dia adalah mantan Komandan Pusat Polisi Militer periode 2006-2007. Ia digantikan oleh Mayjen TNI Subagdja Djiwapradja.Terakhir menjabat Aspam Kasad. Merupakan lulusan AKABRI tahun 1974. Dan satu angkatan dengan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Cucu dari almarhum dr. Roestamadji (Semarang) ini adalah putra ke-4 dari 6 bersaudara dari pasangan Brigjen dr. Soepandji (alm) dan Roesmiati (Magelang). Mereka adalah Dokter Hendarto Soepandji (mantan dosen Undip Semarang), Hendarman Soepandji, SH (mantan Jaksa Agung RI), Dr. (Cand) Hendarti Permono (dosen Universitas YAI), Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji (Gubernur Lemhanas) dan Ir. Bambang Tri Sasongko Soepandji (pengusaha).
Selalu Jujur
Sejak kecil Hendardji diajarkan oleh orang tuanya  untuk selalu berkata jujur. Karena itu, prinsip kejujuran menjadi harga mati. Sampai saat ini tetap dipegang teguh sampai akhir hayat.  Hidup jujur bagi orang lain sulit, tapi tidak bagi Hendardji. Meski kadang  jujur menghadapi resiko, namun resiko itu tidak sebanding dengan nilai kejujuran. Karena jujur berkaitan dengan martabat seseorang.
Kejujuran juga berkaitan dengan prinsip hidup yang ditanamkan Nabi Muhammad SAW  yakni Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fatonah. Sebagai seorang muslim, Hendardji selalu berusaha menaati syariat Islam dengan baik, dengan dilandasi rasa cinta pada Rasul. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Hendardji juga rajin menjalani puasa Senin Kamis dan puasa sunnah lainnya, untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Hendardji juga selalu berusaha sholat Subuh berjamaah di masjid setiap harinya.
Menurutnya, untuk mengetahui denyut kehidupan masyarakat, seorang pemimpin harus mempunyai perasaan menyatu, dekat dan memiliki hubungan batin dengan masyarakat. Sehingga turun langsung  ke masyarakat sangatlah perlu. Dengan demikian seorang pemimpin dapat mendengar suara rakyat yang merupakan kunci utama dalam mengambil keputusan dengan adil.
Pengalaman dan karir selama dinas di militer dijalani Hendardji dengan baik, dan diantara yang paling berkesan adalah pada akhir tahun 1997 dan awal tahun 1998. Ketika krisis moneter terjadi, sembako hilang dari peredaran, Hendardji yang saat itu sebagai Dan Pom Dam Jaya merasa harus melakukan yang terbaik untuk rakyat, sehingga ia menangkap penimbun sembako untuk kembali menyalurkannya kepada masyarat.
Pada tragedi kerusuhan Mei 1998, di saat situasi Bangsa dan Negara dalam kondisi sulit, Hendardji bertindak serta terlibat aktif mengamankan Ibu Kota Negara, DKI Jakarta. Pada peristiwa yang sama, Hendardji memimpin evakuasi ribuan mahasiswa dari gedung DPR-RI tanggal 22 Mei 1998 ke Universitas Atmajaya hingga jam 03.00 dini hari.
Yang juga mencekam pada 10 November 1998, ketika bentrok fisik antara PAM Swakarsa dengan masyarakat setempat di Tugu Proklamasi, Hendardji lagi-lagi harus berdiri di antara dua kelompok massa yang terlibat bentrok untuk dilerai dan mengevakuasi salah satu kelompok keluar dari tugu proklamasi. Saya melakukan hal ini untuk menghindari jatuhnya korban jiwa anak manusia dan berharap tidak muncul konflik horizontal di masyarakat.
Kemudian pada 22 November 1998, Hendardji berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi 300 orang kelompok suku Ambon dari Basement Gajah Mada Plaza ketika terjadi amuk massa di jalan Ketapang, Jakarta. Upaya ini sekali lagi dilakukan Hendardji untuk melindungi Bangsa Indonesia dari perpecahan dan terhindar dari perang antar suku atau agama.
Pada 1 September 2002, ketika warga negara Amerika ditembak mati oleh OPM di mail 62 Timika dan Polri menuduh pelakunya oknum TNI, Hendardji bisa membuktikan bahwa pelakunya adalah OPM Pimpinan Antonius Wamang, sebanyak 9 orang yang kemudian berhasil ditangkap pada Agustus 2005.
Pada tahun 2005, ketika illegal logging marak menggunduli hutan di Papua, Hendardji berusaha keras melakukan penangkapan-penangkapan terhadap aparat yang terlibat dan menyegel alat-alat berat dan kayu yang bermasalah.
Hendardji juga menginvestigasi kasus-kasus yang merugikan Negara, antara lain: kasus korupsi di ASABRI sebesar Rp. 415 miliar dan kasus korupsi dana BPTWP sebesar Rp. 129 miliar.
Pada tahun 2006, Mayjen TNI Herdardji Soepandji yang pada saat itu menjabat Komandan Pusat Polisi Militer TNI-AD (Puspomad) berperan aktif dalam membongkar dan menyelidiki kasus temuan ratusan senjata api di rumah almarhum Wakil Aslog KSAD Brigjen TNI Koesmayadi dimana 11 anggota TNI akan ditindaklanjuti ke tingkat penyidikan. Mulai dari yang berpangkat tamtama hingga bintang satu, mereka dijadikan tersangka kasus yang menjadi perhatian publik tersebut.
Kepemimpinan
Sebagai Ketua Umum PB FORKI (Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, Hendardji juga dipercaya oleh WKF (World Karate Federation/ Federasi Karate Dunia) untuk menyelenggarakan WKF Premier League tiap tahun, mulai Juni 2012 yang dihadiri 80 Negara dari 186 Negara Anggota WKF di Seluruh Dunia. Event ini juga merupakan event bergengsi karena hanya 10 negara yang diberi kesempatan untuk menggelar event tersebut, antara lain: Prancis, Itali, Jerman, Turki, Austria, Spanyol, Cina dan Indonesia. Prestasi ini belum pernah dilakukan oleh PB FORKI sebelumnya.
Hendardji Soepandji juga menerima penghargaan Anugerah Olah Raga Indonesia (AORI) 2011 sebagai Pembina Terbaik. Penghargaan itu diterima Hendardji selaku Ketua Umum PB FORKI yang telah sukses membawa karateka Indonesia memperoleh 10 emas pada ajang Sea Games tahun lalu. Jumlah medali itu melampaui target yang dipatok KONI Pusat yaitu 5 emas dan dan Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki) sebanyak 7 emas.
Federasi Karate Dunia (WKF) memuji Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) karena keberhasilannya dalam menyelenggarakan turnamen Liga Primer Karate 1 di Jakarta, akhir Juni 2012. WKF kini tidak sabar menanti turnamen serupa tahun depan, dan juga gelaran Kejuaraan Dunia Karate Yunior/Kadet di Indonesia, tahun 2015.
Hendardji  pernah menjabat sebagai Direktur Utama PPKK (Pusat Pengelola Komplek Kemayoran) selama lebih dari setahun, membuat konsep  menjadikan Kemayoran sebagai kawasan Green International Business District (GIBD) seluas 454 Ha, dengan RTH 40% dan akan  membangun gedung Grand Kemayoran yang mampu menampung 25.000 penonton untuk berbagai event, baik olahraga, kesenian & budaya, maupun acara-acara lainnya. Kemayoran juga akan dikembangkan sebagai Cyber City.  Semasa kepemimpinannya, PPKK mengalami kenaikan pemasukan.
Karena bagi Hendardji pemimpin yang baik adalah yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang baru melalui sistem kaderisasi yang terukur.    Wan

Tentang Hendardji
Nama lengkap : Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hendardji Soepandji, SH
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 10 Februari 1952
Agama : Islam
Nama Istri : dr. Ratna Rosita, MPHM (5 Desember 1952)
Nama anak : 1. Bambang Wicaksono (31 Juli 1982)
2. Bagus Adhita (15 Juli 1985)
PENGHARGAAN
Satya Lencana Kesetiaan VIII
Satya Lencana Kesetiaan XIV
Satya Lencana Kesetiaan XXIV
Satya Lencana Dharma Nusa
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Bintang Yudha Dharma Pratama
Karir di Militer
Dan Pom Kostrad : Tahun 1995 – 1996
Dan Pom Dam Jaya : Tahun 1997 – 1999
Paban I/ Gaktib Suspom TNI : Tahun 2000
Pamen Denma Mabesad (Dik Lemhanas) : Tahun 2001
Wadan Puspomad : Tahun 2002 – 2006
Dan Puspomad : Tahun 2006 - 2007
Aspam Kasad : Tahun 2008 – 2010
Pekerjaan
Direktur Utama PPKK : Tahun 2010 – 2011
Wakil Ketua Umum I KONI Pusat : Tahun 2007 – 2011
Ketua Umum PB FORKI : Tahun 2010 – 2014
Presiden Karate Asia Tenggara (SEAKF) : Tahun 2011 – 2015 Sebagai      Presiden pertama
Komisaris Independen PT. Cahaya Kalbar Tbk : Tahun 2010 – Sekarang (Wilmar International Group)
Ketua Alumni Lemhanas KRA XXXIV : Tahun 2011 – Sekarang
Ketua Umum Alumni SMAN I-II Semarang : Tahun 2008 – 2012

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: