Mengatasi Pengangguran

PengaEmbedded image permalinkngguran masih menjadi persoalan nasional, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Indikator makro bidang ketenagakerjaan diukur dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Berdasar data, TPAK di Jateng terus meningkat sementara TPT menurun. TPAK tahun 2008 sebesar 68,37%, menjadi 69,27% (2009), 70,60% (2010) dan mencapai 70,77% (2011). Sementara TPT pada periode yang sama tercatat 7,35% turun menjadi 7,33%, berkurang lagi menjadi 6,21%. Tahun 2011 menjadi 5,93% dan 2012 tercatat sebesar 5,63%.
Untuk mengurangi angka pe-ngangguran, telah dilakukan perluasan kesempatan kerja melalui Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Negara (AKAN). Hasilnya menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Terbukti AKL tahun 2008 masih 24.473 orang menjadi 202.168 orang pada akhir 2011 dan sampai Triwulan I 2013 mencapai 203.117 orang.
Pada periode yang sama, AKAD juga meningkat dari 8.577 orang menjadi 120.100 orang. Demikian juga AKAN bertambah dari 26.800 orang menjadi 318.909 orang, dan sampai Triwulan I 2013 mencapai 337.565 orang. Penempatan melalui bursa kerja, JMF dan BKO meningkat dari 5.806 lowongan kerja menjadi 259.500 lowongan dan sampai triwulan I 2013 mencapai 260.897 lowongan kerja.
Selain itu, dilakukan penempatan 2.384 orang pemagangan dalam negeri, serta 1.335 orang pemaga-ngan luar negeri, terbentuknya 39 tempat uji kompetensi, terlaksana-nya revitalisasi pada lima UPTD BLK, meningkatnya kompetensi 435 instruktur, meningkatnya kualitas pengelola LPK sebanyak 482 orang, tersusunnya 33 program pelatihan CBT dan 286 modul pelatihan CBT, serta tercapainya peningkatan produktivitas 5.490 tenaga kerja dan 2.654 perusahaan.
“Peningkatan tersebut didukung makin luasnya jejaring penempatan tenaga kerja dengan pengusaha/perusahan dalam dan luar negeri. serta partisipasi pengusaha menginformasikan peluang kerja. Dan tak lepas pula dari kian tingginya skill tenaga kerja setelah mengikuti berbagai pelatihan di lembaga formal dan informal. Hingga Triwulan I tahun 2013, ada 228.312 tenaga kerja dan 390 instruktur mengikuti pe-ningkatan kompetensi,” terang Kepala Biro Humas Setda Jateng Agus Utomo, S.Sos.  Rosi

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: