Bebera
pa perusahaan di Semarang mempunyai potensi tinggi untuk go public. Hanya dengan mempunyai asset perusahaan 5 milyar saja, sudah memenuhi salah satu syarat bagi perusahaan untuk mencari modal di bursa saham. Go public, jika diterjemahkan secara umum adalah menarik penambahan modal oleh perusahaan dari publik atau masyarakat umum melalui pasar modal. Jika di Indonesia, pasar modalnya adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan yang akan go public mempunyai persyaratan tertentu yang dikeluarkan oleh BAPEPAM (Badan Penyelenggara Pasar Modal). PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal) Semarang dibentuk sebagai sarana sosialisasi bagi Bursa Efek Indonesia untuk mengajak masyarakat yang akan berinvestasi di pasar modal ataupun bagi perusahaan yang akan mencari modal di bursa saham. “PIPM Semarang yakin mampu mencapai target pemenuhan quota perusahaan yang akan go public tahun 2013 mendatang,” ungkap Cahyo, panggilan akrab Stephanus Cahyanto Kristiadi, Head of Capital Market Information Centre Semarang. Dengan syarat yang mudah, beberapa perusahaan di Semarang berpotensi untuk go public. Kurangnya pengetahuan terhadap syarat dan cara untuk sebuah perusahaan melakukan go public sangat berpengaruh terhadap kemajuan investasi di pasar modal. Kecenderungan individu dalam sebuah kegagalan berinvestasi juga menjadi faktor penting lambatnya perkembangan investasi di Jateng. Berdiri sejak 5 Mei 2011, PIPM Semarang diharapkan mampu menumbuh kembangkan potensi investasi di Semarang maupun di Jateng. Memberikan informasi dari kalangan SMA sampai dengan perguruan tinggi merupakan program PIPM Semarang dalam meningkatkan iklim investasi di pasar modal. PIPM Semarang memperkirakan, dua tahun mendatang iklim investasi di Jateng akan tumbuh sekitar 8% dari sekarang yang mencapai 2%. Sangat kecil bila dibandingkan dengan wilayah Jabar dan Jatim yang mencapai pertumbuhan rata-rata 15 % per tahun. Kesadaran berinvestasi di kedua daerah tersebut sangat tinggi, dipacu oleh pengetahuan tentang investasi yang ada. By.u
Recent Comments